1000 relawan yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di Wilayah Solo Raya
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.000 sukarelawan yang berasal dari wilayah Solo Raya, Jawa Tengah mengikuti kegiatan penggalangan dan peningkatan kapasitas dari Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mulai dari 12 hingga 18 Oktober 2021.

Kepala Sub Bidang Relawan Kesehatan Bidang Koordinator Relawan (BKR) Satgas COVID-19 dr. Joseph Frederick William dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan 1000 relawan yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di Wilayah Solo Raya.

Seluruh relawan akan mendapatkan lima materi pelatihan yang terdiri dari, pertama, pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M. Kedua, gerakan 3T (Tracing, Treatment, Testing).

Ketiga, relawan dan kerelawanan, keempat, teknik berkomunikasi efektif. Sedangkan kelima, penggunaan instrumen monitoring relawan Bersatu Lawan COVID-19 (BLC).

Pelatihan supervisi lokal sudah dilakukan pada Selasa (12/10), dan dilanjutkan dengan praktik mengajar fasilitator pada Rabu (13/10), dan penggalangan dan peningkatan kapasitas relawan COVID-19 selama lima hari yang dimulai dari 14 hingga 18 Oktober 2021.

Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan dua sesi pelatihan di mana tiap sesi terbagi atas empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Sehingga total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya, kata dr. Joseph.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada para relawan agar mengikuti pelatihan dengan baik sehingga mampu mengaplikasikan seluruh materi yang didapatkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Harapannya pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari itu benar-benar membentuk 1.000 relawan agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan COVID-19 di Wilayah Solo Raya.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk COVID-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix. Maka dari itu, seluruh jajaran Pemerintah Daerah harus memahami konsep itu, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat.

Selaras dengan hal yang disampaikan oleh Prasinta Dewi, Wakil Bupati Karanganyar, Jateng Rober Christanto mengatakan keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi COVID-19.

"Maka saya berharap para relawan dapat turun tangan membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan konstektual budaya setempat. Jika hal tersebut bisa terealisasikan, maka saya yakin bahwa tingkat paparan COVID-19 di tengah masyarakat terkontrol secara baik," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut para relawan semakin yakin untuk menjadi garda terdepan dengan turun di tiap titik lapisan masyarakat dengan memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M dan vaksinasi.

"Peran relawan dalam memberikan edukasi dan mendorong penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari akan menjadi salah satu tombak utama bagi perubahan besar dari segi penurunan angka COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Baca juga: Bulog salurkan bantuan beras untuk PKM di Solo Raya 8.950 ton

Baca juga: PT Sritex kerja sama dengan TNI-Polri percepat vaksinasi di Solo Raya

Baca juga: 389 pasien COVID-19 dari Solo Raya dan Kudus dikarantina di Boyolali

Baca juga: Panglima TNI kunjungi tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan


 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021