Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan penanganan dan evakuasi banjir tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama di lokasi dan tenda pengungsian.

Kepala Seksi Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono mengatakan, pihaknya bersama Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait telah menyiapkan lokasi pengungsian dengan penyesuaian kapasitas 50 persen.

"Untuk evakuasi banjir dan antisipasinya kita sudah menyiapkan tenda-tenda pengungsian dengan menjaga jarak. Dari pihak kelurahan pun sudah menyiapkan berdasarkan keluarga untuk penempatannya nanti," kata Rian saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Rian menjelaskan, sejumlah daerah rawan banjir juga telah meningkatkan cakupan vaksinasi virus corona (COVID-19).

Dengan begitu, masyarakat diharapkan tidak mengalami gejala berat jika terpapar COVID-19, seiring dengan potensi penyebaran virus yang lebih cepat menyebar pada musim hujan.

Baca juga: BPBD DKI perkirakan puncak hujan dan potensi rob Januari-Februari 2022
Baca juga: Pemprov DKI siagakan pompa di 180 lokasi untuk antisipasi banjir


Berdasarkan data dari BMKG, wilayah Jakarta dan daerah penyangga telah memasuki musim hujan sejak September 2021. BMKG juga mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan disertai kilat dan angin kencang saat pancaroba.

Kemudian, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2022.

BPBD DKI Jakarta serta SKPD terkait telah menyiapkan berbagai peralatan yang akan menjadi penunjang untuk menghadapi musim hujan yakni sebanyak 111 unit mobil, 45 unit motor, 108 unit perahu, 13 unit tenda dan 3 unit alat berat.

Selain itu, Pemprov DKI juga telah mempersiapkan 1.262 lokasi pengungsian yang dapat menampung sebanyak 105.804 jiwa, beserta berbagai sarana prasarana pendukung seperti tenda pengungsi, dapur umum dan logistik penunjang lainnya pada daerah rawan banjir.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021