Hari ini saya menuntut, satu juta bibit jeruk unggul yang dikembangkan. Kita inginkan restoran di negara lain tidak ada yang tidak menggunakan jeruk dari Indonesia
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo segera menyiapkan satu juta bibit unggul jeruk yang nantinya akan disebar di seluruh wilayah Indonesia, untuk meningkatkan hasil produksi komoditas tersebut karena memiliki potensi yang sangat besar.

Syahrul, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa langkah untuk menyiapkan satu juta bibit unggul jeruk tersebut, dikarenakan buah jeruk merupakan salah satu komoditas yang memiliki keunggulan, dan diminati pangsa pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Hari ini saya menuntut, satu juta bibit jeruk unggul yang dikembangkan. Kita inginkan restoran di negara lain tidak ada yang tidak menggunakan jeruk dari Indonesia," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan permintaan ekspor komoditas jeruk juga tercatat cukup tinggi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya dan langkah pengembangan perlu ditingkatkan dengan target satu juta bibit jeruk unggul.

Salah satu jeruk yang diminati oleh pangsa pasar internasional adalah jeruk purut atau kaffir lime. Oleh karena itu, ia mendorong pengembangan komoditas hortikultura berbasis kawasan untuk mampu mendongkrak ekspor hingga tiga kali lipat.

"Kita akan menjadikan Kota Batu sebagai pusat pembibitan, sehingga masyarakat mampu menjadi lokomotif untuk komoditas yang ekspornya kita akselerasi. Tidak hanya jeruk purut, namun juga jeruk manis. Kita bisa bersaing dengan negara lain," ujarnya.

Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry menambahkan pihaknya siap mengembangkan budidaya satu juta bibit jeruk unggulan dengan jenis tertentu yang memiliki potensi produksi dan ekspor tinggi.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Badan Litbang Pertanian Kementan telah menyebarkan 21,4 juta bibit jeruk bebas penyakit di seluruh wilayah Indonesia. Untuk tahun ini, salah satu jenis jeruk yang dikembangkan adalah jeruk purut.

"Tahun ini Menteri Pertanian memilih beberapa jenis jeruk unggul untuk dikembangkan sebanyak satu juta bibit. Jeruk purut salah satu jenis jeruk yang dikembangkan karena menjadi andalan ekspor," ujarnya.

Selain jeruk, Fadjry menjelaskan Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Batu juga mengembangkan komoditas lengkeng, apel, stroberi dan beberapa komoditas tropika lainnya.

Oleh karena itu, ke depan Badan Litbang Pertanian Kementan akan melakukan kolaborasi dengan bersinergi bersama pemerintah daerah, perbankan, petani dan pelaku usaha untuk meningkatkan pengembangan kawasan hortikultura berbasis ekspor.

"Kita tidak hanya mengembangkan on farm namun juga hilirisasinya. Sehingga dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, dapat menghasilkan komoditas ekspor yang lompatannya bisa sampai tiga kali," tambahnya.

Buah jeruk menempati tingkat konsumsi terbanyak kedua di Indonesia setelah pisang, dengan total produksi di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 2.722.952 ton. Sejak 1994, produktifitas tanaman jeruk meningkat dari hanya 10 ton per hektare, menjadi 30 ton per hektare pada 2020.

Terkait dengan distribusi bibit jeruk, pada periode 2015-2020, Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balitjestro Punten Kota Batu telah mendistribusikan 43.046 batang atau setara dengan 21.465.150 benih sebar.

Baca juga: Mentan dorong Malang jadi penghasil bibit alpukat berkualitas
Baca juga: Mentan minta perbanyak standarisasi benih ternak untuk daya saing
Baca juga: Mentan SYL ingin Makassar kembangkan bibit ayam DOC secara mandiri

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021