Karena program kartu prakerja akan dilanjutkan pada 2022, saya meminta perguruan tinggi dan yayasan terus membantu dan mendukung program kartu prakerja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta perguruan tinggi dan yayasan terus membantu dan mendukung program kartu prakerja yang akan dilanjutkan pada 2022.

Keterlibatan perguruan tinggi dan yayasan dengan cara screening sebelum suatu pelatihan masuk ekosistem kartu prakerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem.

Proses screening dilakukan oleh tim asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan Yayasan Indonesia Mengajar, sedangkan monitoring dilakukan oleh tim pemantau dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Muhamadiyah Malang, dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.

"Tim asesmen dan tim pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan di program kartu prakerja telah memenuhi standar. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan ini. Karena program kartu prakerja akan dilanjutkan pada 2022, saya meminta perguruan tinggi dan yayasan terus membantu dan mendukung program kartu prakerja," kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Berkat kolaborasi ini, lanjut Airlangga, program kartu prakerja mendapat rating pelatihan mencapai 4,9 dari skala 5, sebanyak 95 persen peserta mengatakan pelatihan sesuai minat mereka, 98 persen peserta mengatakan pelatihan meningkatkan kompetensi. Lalu 93 persen peserta mengatakan pelatihan dapat diaplikasikan di tempat kerja/usaha, 79 persen peserta menggunakan sertifikat pelatihan untuk melamar kerja, dan sepertiga dari yang menganggur sebelum ikut prakerja, kini sudah bekerja, baik sebagai karyawan maupun wirausahawan.

“Ini adalah hal yang baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada PMO kartu prakerja dan seluruh mitra kartu prakerja. Adanya program ini menciptakan pasar baru yaitu pasar pendidikan online yang sebelum launching Program Kartu Prakerja, pasar ini tidak ada," ujar Menko Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Arif Kuncoro mengatakan bahwa program kartu prakerja melalui pelatihan yang diberikan kepada para penerima merupakan investasi, dan berdasarkan data, insentif yang diberikan setelahnya digunakan para penerima untuk membeli peralatan produksi.

"Hal ini tidak hanya menjadi investasi bagi para penerima tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas," kata Arif.

Senada dengan Rektor UI, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono mengatakan bahwa materi pelatihan yang ada dalam program kartu prakerja adalah jenis pelatihan yang berisi skill baru dan kompetensi baru yang bisa digunakan untuk melakukan usaha baru dan menciptakan pasar yang semula belum dipikirkan.

“Ini menjadi sangat penting juga untuk para pekerja atau pencari pekerjaan yang ingin menyesuaikan skill yang sesuai dengan permintaan saat ini," ujarnya.

Adapun pada semester II tahun 2021, lebih dari 1.600 pelatihan telah diajukan oleh 173 lembaga pelatihan. Pelatihan-pelatihan tersebut telah diperiksa dan dimonitor oleh project management office (PMO) dengan sangat ketat sesuai standar bersama dengan tim ahli. Per hari ini, 440 jenis pelatihan dari 97 lembaga pelatihan masih terlibat aktif di dalam ekosistem kartu prakerja.

Program kartu prakerja yang dimulai pada 11 April 2020 merupakan serangkaian inisiatif pemerintah yang menopang masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan menekan laju angka pengangguran. Hingga batch ke-21, terdapat 75 juta pendaftar dan sebanyak 11,4 juta orang yang tersebar dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat program kartu prakerja.

Baca juga: DI NTB, Menko Airlangga semangati penerima Kartu Prakerja
Baca juga: Program Kartu Prakerja hadir menjawab isu utama ketenagakerjaan
Baca juga: Kartu Prakerja dinilai berhasil tingkatkan keterampilan peserta


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021