sasarannya sebagian besar dari kalangan perempuan pelaku UMKM
Makassar (ANTARA) - Satgas Waspada Investasi yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kominfo, dan Kepolisian telah membekukan sebanyak 3.600 pinjaman "online" (pinjol) ilegal yang beroperasi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

"Langkah pembekuan itu ditujukan untuk meminimalisir website dan  aplikasi pinjaman ilegal yang marak bermunculan di masyarakat dengan iming-iming proses cepat dan bunga rendah," kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Region Sulawesi, Maluku dan Papua, Patahuddin di Makassar, Sabtu.

Baca juga: Menanti hasil perang terhadap pinjol ilegal melalui upaya literasi

Menurut dia, untuk menghindari penipuan di tengah sistem digital ini harus diupayakan dengan serius, apalagi sasarannya sebagian besar dari kalangan perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)..

Masih rendahnya pemahaman mengenai produk sektor jasa keuangan membuat masyarakat kerap menjadi korban penipuan pinjol ilegal, kata Patahuddin.

Baca juga: Bolehkah tidak bayar pinjaman di pinjol legal?

"Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oknum melancarkan aksinya dalam melakukan penipuan," kata Patahuddin.

Berkaitan dengan hal tersebut, Patahuddin mengatakan transaksi digital yang semakin mudah ini harus dibarengi dengan kecakapan masyarakat khususnnya para pelaku UMKM untuk mencermati legal dan logisnya suatu usaha saat membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan usahanya.

Baca juga: Peneliti: Pengawasan Fintech perlu seiring edukasi literasi finansial

Selain itu, untuk memastikan pinjol itu legal atau ilegal bisa menghubungi Call Center OJK di 157 atau nomor WA 081157157157.
 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021