Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan di Islamabad menggelar acara malam apresiasi pada Rabu (27/10) dengan mengundang kalangan komunitas bisnis dan sahabat Indonesia serta ASEAN di Pakistan.

Acara itu, menurut keterangan tertulis KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, Kamis, digelar sebagai penghargaan atas kerja sama dalam mendukung tugas KBRI meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya perdagangan dan investasi.

Kegiatan itu juga diselenggarakan dalam rangka peringatan HUT RI ke-76 dan peringatan HUT ASEAN ke-54 di Rawalpindi.

Resepsi dihadiri para pelaku usaha Pakistan yang tergabung dalam Kamar dagang dan Industri dari kota Rawalpini dan Islamabad.

Di antara mereka yang hadir adalah duta besar negara-negara ASEAN dari Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI).

Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Pakistan Adam M. Tugio mengucapkan terima kasih kepada tamu undangan dan memberikan apresiasi kepada pelaku usaha Pakistan atas kontribusi dan peran mereka dalam meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan antara Indonesia-Pakistan dan ASEAN-Pakistan.

Meski dunia masih dilanda pandemi COVID-19, kata Adam, hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan terus menggeliat dan menunjukkan kecenderungan positif.

Mantan Wakil Dubes RI di Inggris itu mengungkapkan pengembangan kerja sama ASEAN-Pakistan yang menguntungkan dan komprehensif memiliki arti penting terkait geoekonomi dan geostrategis guna pembentukan aliansi regional baru.

Negara-negara ASEAN, lanjutnya, menginginkan kemitraan dengan Pakistan melalui usaha patungan serta peningkatan interaksi di bidang penelitian ilmiah, pendidikan, teknologi informasi, dan pertanian guna mempererat kerja sama ASEAN-Pakistan pada masa depan.

Ia menyampaikan beberapa strategi guna memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN, antara lain di bidang  perdagangan dan investasi.

Pakistan, lanjut dia, dapat memanfaatkan kerja sama dalam proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) dengan negara-negara anggota ASEAN agar menjadikan Pakistan tidak hanya sebagai pusat bagi Asia Tengah tetapi juga China bagian barat.
 
Terkait promosi hubungan bilateral RI-Pakistan, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Islamabad Syarief Shahabudin menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan KBRI untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, termasuk melalui peningkatan ekspor dan diversifikasi produk Indonesia ke Pakistan.

"Salah satu terobosan yang dilakukan adalah menggandeng perusahaan E-Commerce Pakistan Gateway guna menggelar rangkaian Indonesia-Pakistan Virtual Trade Expo 2021. Keberhasilan pameran tersebut tercermin dari antusiasme perusahaan eksportir Indonesia yang mayoritas UKM," kata dia.
 
Ia mengungkapkan bahwa neraca perdagangan 2020 meningkat delapan persen dibandingkan 2019, yaitu mencapai 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp34,4 triliun) dengan surplus untuk Indonesia 2,1 miliar dolar AS (sekitar Rp29,7 triliun).

Jumlah itu merupakan peningkatan delapan persen dari 2019, yang mencapai 2,3 miliar dolar AS (sekitar Rp32,6 triliun) dengan surplus mencapai 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp26,9 triliun).

"Melihat antusiasme banyaknya peserta Virtual Trade Expo 2021, hubungan kerja sama Indonesia-Pakistan diharapkan semakin solid khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan," ujar dia.


Baca juga: Di tengah pandemi, neraca perdagangan RI-Pakistan positif

Baca juga: KBRI ajak pebisnis Pakistan berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia


 

International Corner - Membedah Perjanjian Dagang Khusus RI - Pakistan


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021