Bisnis akan dapat memanfaatkan peluang RCEP mulai awal tahun depan (2022),
Wellington (ANTARA) - Selandia Baru telah meratifikasi kesepakatan perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), kata menteri urusan pertumbuhan perdagangan dan ekspor negara itu, Phil Twyford, Rabu.

"Bisnis akan dapat memanfaatkan peluang RCEP mulai awal tahun depan (2022)," kata Phil Twyford dalam sebuah pernyataan.

RCEP adalah perjanjian perdagangan regional antara 15 negara termasuk Selandia Baru, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Baca juga: China dorong Hong Kong gabung RCEP

Thailand juga telah meratifikasi RCEP pada 28 Oktober, kata menteri perdagangan negara itu pada Senin (1/11), yang juga mengatakan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan perdagangan Thailand ke area yang telah menyumbang 53 persen dari nilai ekspor negara itu pada 2020.

Sementara itu, China dan Jepang juga telah menyelesaikan ratifikasi RCEP.

RCEP -- kesepakatan perdagangan besar antara 10 negara anggota ASEAN ditambah lima ekonomi lainnya, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru -- ditandatangani pada November 2020.

Ratifikasi dari setidaknya enam negara anggota ASEAN dan tiga dari lima negara pihak lainnya dari RCEP (Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru) diperlukan agar kesepakatan perdagangan itu dapat berlaku.

Sumber: Reuters/Xinhua

Baca juga: LSM nilai perjanjian dagang RCEP bisa rugikan petani-buruh
Baca juga: Peneliti: Hati-hati dalam ratifikasi perjanjian dagang RCEP

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021