Bangkok (ANTARA News) - Banjir di Thailand Selatan telah merengut korban jiwa 25 orang dan menyebabkan ribuan orang mengungsi, kata pejabat seperti dikutip AFP, Jumat, menyusul seluruh desa di bagian negeri itu terendam banjir.

Banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter merendam daerah di sepanjang selatan Thailand saat hujan turun pada bulan-bulan yang seharusnya paling panas.

Gambar-gambar di media Thailand menunjukkan air bercampur lumpur mencapai puncak pohon kelapa, sedangkan tanah longsor menghancurkan rumah-rumah dan jembatan serta jalan-jalan terendam sehingga beberapa wilayah terputus.

Korban jiwa setelah 10 hari banjir termasuk lima warga desa yang tewas karena tanah longsor di distrik Khao Phanom, provinsi Krabi, tempat tentara mencari korban lain di desa-desa ditenggelamkan lumpur setinggal dua meter di beberapa tempat.

Sekitar 9.000 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut, termasuk sekitar 1.000 orang wisatawan yang terdampar di pulau-pulau di Teluk Thailand dan Laut Andaman yang dijemput oleh kapal angkatan laut pada Rabu dan Kamis.

Layanan kapal feri dan pesawat terbang ke tempat wisata populer Koh Samue sudah kembali berjalan dan pihak AL mengatakan kapal-kapal miliknya tidak lagi diperlukan.

Ketua Asosiasi Pariwisata Koh Samui, Bannasat Ruangjan mengatakan 13.000 turis terdampar di pulau pada awal pekan dan mengatakan situasi sudah "kembali normal" dan ketinggian banjir sudah berkurang.

Tentara Thailand menggunakan helikopter untuk menurunkan bantuan ke tempat-tempat terisolasi pada Jumat dan menyelamatkan warga lanjut usia yang terperangkap banjir.

Deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban mengatakan besaran bencana yang seperti itu tidak disangka oleh warga.

"Saya sangat khawatir mengenai orang-orang itu karena banyak jalan terendam banjir dan banyak juga lahan pertanian yang dipenuhi air," katanya.

Seluruh 87 distrik di delapan provinsi Thailand selatan telah dinyatakan berada dalam wilayah bencana.(*)

KR-DLN/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011