Pemkot Kediri telah membuka pintu untuk warga yang kurang mampu agar bisa belajar Bahasa Inggris
Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan telah menandatangani kesepakatan bersama (MOU) dengan Yayasan Widya Mandala Surabaya (YWMS) tentang pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan, penelitian, dan teknologi, salah satunya dengan menghadirkan IELTS Offsite Test Venue.

"Kami berharap ke depan jika test IELTS bisa dilaksanakan di Kota Kediri dan ini akan mempermudah warga jika memerlukan tes ini. Baik untuk melanjutkan studi atau keperluan migrasi lainnya karena tidak perlu jauh-jauh ke kota lain untuk mengikuti testnya," kata  Abdullah di Kediri, Selasa.

Abdullah mengungkapkan sejak tahun 2016, Pemkot Kediri telah membuka pintu untuk warga yang kurang mampu agar bisa belajar Bahasa Inggris.

Banyak dari mereka yang ingin belajar Bahasa Inggris namun tidak bisa karena alasan biaya yang mahal. Untuk itu, pemkot membuat program program belajar Bahasa Inggris gratis yang bernama English Massive (Emas).

"Setidaknya dengan bisa Bahasa Inggris, mereka bisa mengejar cita-citanya. Selain itu mereka juga bisa berpeluang untuk mendapatkan beasiswa atau sekolah di luar negeri dan lainnya," katanya.

Lebih lanjut, Wali Kota mengungkapkan bahwa program Emas mulai berjalan dengan baik dan mulai kolaborasi dengan penyedia layanan yang memiliki jangkauan yang lebih tinggi.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Widya Mandala Surabaya Ignasius Jonan yang juga mantan menteri di era Presiden Joko Widodo ini mengatakan kolaborasi antara Pemkot Kediri dengan Yayasan Widya Mandala Surabaya merupakan suatu terobosan yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Kediri.

"Terima kasih kepada bapak Wali Kota Kediri, ini strategi yang baik sehingga kualitas SDM Kota Kediri akan menjadi internasional. Karena saya percaya Kota Kediri juga akan berkembang menjadi kota yang penting untuk bisnis, industri dan juga kebudayaan saat ini maupun di kemudian hari," kata Ignasius Jonan.

Kegiatan penandatanganan MoU tersebut digelar secara daring, karena masih pandemi COVID-19.

Hadir pula dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Sekretaris Dinas Pendidikan Marsudi Nugroho, Direktur English Massive Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Kediri Paulus Luhur Budi Prasetya, Ketua Yayasan Widya Mandala Surabaya Yustinus Budi Hermanto, Rektor Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kuncoro Foe dan tim English Massive Kota Kediri.

Baca juga: Peran CEO kunci keberhasilan transformasi kultur digital era disrupsi
Baca juga: Jonan ungkap lima bisnis yang prospektif di masa depan
Baca juga: Jonan sebut kampanye BBM ramah lingkungan tugas KLHK dan Kemenkes

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021