Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan artifisial dengan menggunakan machine learning untuk menemukan kandidat senyawa obat, khususnya antivirus.

"Pengembangan aplikasi machine learning ini ditujukan untuk penemuan kandidat senyawa obat, antivirus," kata Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) BRIN Dadan M Nurjaman, dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa.

Dadan menuturkan upaya penemuan senyawa aktif yang berpotensi tersebut sangat penting dalam memperoleh kandidat obat bagi penanganan COVID-19 dan penyakit lainnya.

Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial, kata dia, efisiensi proses identifikasi mikroba dan penemuan senyawa kandidat obat dari mikroba dapat ditingkatkan, sehingga kandidat obat bisa ditemukan dengan lebih cepat.

Untuk pengembangan machine learning, OR PPT membuat himpunan data (dataset) dari senyawa-senyawa aktif sebagai anti COVID-19 yang sudah dikenal. Data tersebut sebagai data latih untuk pembuatan machine learning dalam memprediksi senyawa anti-COVID-19.

Selain itu, OR PPT akan membangun database morfologi mikroba dan senyawa yang diproduksi oleh mikroba sebagai dataset untuk sistem identifikasi mikroba dan senyawa mikroba berbasis kecerdasan artifisial (AI).

Dadan menuturkan selain pengembangan aplikasi berbasis kecerdasan artifisial tersebut, beberapa riset dan inovasi produk lain dalam tahap penyelesaian, antara lain alat kesehatan direct digital radiography (DDR), ventilator ICU dan uji klinis sediaan herbal.

DDR adalah alat radiografi digital yang menggunakan sinar X-flouresen digital dengan intensitas penyinaran lebih rendah dan tetap menghasilkan kualitas citra yang sama dengan radiografi konvensional.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021