YDBA membina 53 UMKM komoditas vanila, 20 UMKM komoditas kacang mete, dan 33 UMKM komoditas kepiting di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) meluncurkan Lembaga Pengembangan Bisnis atau LPB di Kabupaten Manggarai Barat, NTT dalam mendukung UMKM komoditas pertanian.

"Hari ini YDBA berkomitmen untuk mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis atau LPB sebagai cabang YDBA di Manggarai Barat, NTT dengan fokus melakukan pembinaan pada UMKM komoditas pertanian. Di samping itu YDBA juga membina UMKM komoditas kepiting yang memiliki potensi ekspor yang sangat baik," ujar Ketua Pengurus YDBA Sigit Kumala dalam peluncuran LPB Manggarai Barat NTT secara virtual di Jakarta, Kamis.

Seperti yang diketahui bersama Provinsi NTT memiliki destinasi pariwisata yang sangat menarik dan banyak diminati oleh masyarakat. Namun, di samping destinasi pariwisata tersebut,juga menghasilkan devisa bagi negara.

NTT juga dinilai memiliki potensi komoditas pertanian vanilla dan kacang mete yang dapat dikembangkan oleh masyarakat sekitarnya, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Baca juga: Gandeng petani, UMKM Dari Bumi tawarkan produk pangan sehat

Saat ini, YDBA membina 53 UMKM komoditas vanila, 20 UMKM komoditas kacang mete, dan 33 UMKM komoditas kepiting di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

"Beberapa program pembinaan yang telah dilakukan oleh YDBA kepada UMKM-UMKM tersebut berupa pelatihan basic mentality, pelatihan dan pendampingan pembukuan sederhana, serta program-program lainnya," kata Sigit.

Sesuai dengan amanat YDBA untuk berkolaborasi, pembinaan UMKM di Manggarai Barat juga melibatkan beberapa pemangku kepentingan antara lain Koperasi 1000 Desa Ekspor Indonesia sebagai ayah angkat bagi UMKM komoditas kacang mete dan vanila, serta Sekolah Tinggi Pertanian Flores BAJAWA yang berperan sebagai pakar dalam program pembinaan ini.
Baca juga: Mentan dan Menkop-UKM dorong program korporatisasi UMKM pertanian

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendukung UMKM dalam meningkatkan kompetensinya masing-masing, sehingga UMKM dapat memenuhi standar Quality Control (QC) yang diharapkan oleh para customer maupun pemangku kepentingan.

Di samping itu, kolaborasi juga diharapkan dapat mendukung UMKM menju naik kelas, mandiri sehingga nantinya mampu bersaing di pasar nasional maupun global sekaligus meningkatkan taraf ekonomi UMKM yang bersangkutan.

Hal tersebut sejalan dengan semangat YDBA dalam mendukung Sustainability Development Goals yang salah satunya tujuan yakni mempersiapkan pekerjaan yang layak serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: DKI berdayakan penghuni rusun olah hasil pertanian perkotaan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021