sebanyak 700 boks untuk sekali makan
Jakarta (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Jakarta Utara terus memperhatikan kecukupan pangan untuk tiga kali sehari kepada warga terkena dampak banjir pesisir atau rob di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan dan sekitarnya.

"Makanan yang didistribusikan Sudinsos Jakut hingga Senin, sebanyak 700 boks untuk sekali makan," kata Kepala Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Utara Rosihan Arsyad di Jakarta Utara, Senin.

Rosihan menambahkan, selain itu petugas sosial kesiapsiagaan bencana (PSKB) sebanyak 12 orang juga dikerahkan bersama taruna siaga bencana (Tagana) berjumlah 40 orang untuk menyiapkan makanan di dapur umum Sudin Sosial Jakarta Utara.

"(Makanan) lalu diserahkan kepada Kelurahan Ancol untuk dilakukan pendistribusian kepada warga,” ujar Rosihan di Jakarta Utara.

Sedangkan pendistribusian makanan tersebut dilakukan oleh pengurus rukun warga (RW) kepada warga di sebelas rukun tetangga (RT) yang ada di RW 08, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.

Baca juga: Warga Lodan Raya evakuasi barang berharga agar tak terdampak rob

Lurah Ancol Rusmin menyampaikan tidak ada warga yang mengungsi selama rob terjadi sejak Sabtu, namun pihaknya tetap mengimbau warga agar melakukan evakuasi sementara ke sejumlah posko pengamanan seperti Masjid Al-Izhar, Masjid Nur Janah, Masjid Al-Bahrain dan Sekretariat RW ketika air laut mulai naik.

“Kami setiap hari mengimbau warga melalui grup WhatsApp RT/RW untuk selalu siaga dan tenang, apabila terjadi rob, kami menyarankan melalui pengurus wilayah segera melakukan evakuasi mandiri ke posko pengamanan,” ujar Rusmin.

Ia menambahkan, Satuan Pelaksana Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Utara dan Tim Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Pademangan juga ikut melakukan penanganan selama rob terjadi.

Fenomena rob berpotensi terjadi karena tanggul di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang belum terlalu tinggi sehingga menyebabkan air laut saat pasang pukul 10.00 WIB tumpah ke daratan.

Ketika air laut tumpah ke darat, maka genangan pun tak terhindarkan sehingga mau tak mau aktivitas pun terganggu hingga air laut surut sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Rob timbulkan kemacetan di Lodan Raya menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

Pedagang Warteg pun menghadapi dilema antara menutup tempat atau terus berjualan ketika air rob tersebut mengganggu kenyamanan para pelanggan.

Menurut pedagang Warteg Runiti (55) saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, harapan ke depan adalah banjir rob tersebut bisa segera diatasi.

Hal itu karena tak hanya sekali kawasannya terendam air laut. Sebelumnya pada Sabtu, Runiti malah harus menutup warung karena rob tersebut.

"Ya mudah-mudahan jangan banjir terus," katanya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021