pelajaran antikorupsi terintegrasi di dalam lintas mata pelajaran
Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan sekolah-sekolah di provinsi setempat mulai menerapkan pelajaran antikorupsi kepada para siswa mulai Mei 2022.

"Kami akan meluncurkan pelajaran antikorupsi masuk kurikulum di bidang persekolahan se-NTT pada Mei 2022," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana penerapan pelajaran antikorupsi di bidang persekolahan di NTT.

Linus Lusi menjelaskan pelajaran anti korupsi yang akan diterapkan di bidang persekolahan tidak dalam bentuk kurikulum khusus melainkan terintegrasi dengan berbagai mata pelajaran.

Hal itu dikarenakan kondisi kurikulum yang ada di sekolah-sekolah dasar maupun menengah saat ini sudah cukup padat, katanya.

"Jadi pilihan yang paling efektif dan efisien yaitu pelajaran antikorupsi terintegrasi di dalam lintas mata pelajaran, tidak harus berdiri sendiri," katanya.

Baca juga: Kepala daerah se-Jateng terapkan kurikulum antikorupsi di SD-SMA
Baca juga: Kemendikbud: Materi antikorupsi belum bisa masuk kurikulum pendidikan

Ia mengatakan secara teknis pihaknya akan memetakan setiap mata pelajaran yang di dalamnya terdapat kompetensi dasar dan sejenisnya untuk diintegrasikan dan akan dimulai pada mata pelajaran di pendidikan tingkat menengah.

Dalam pelaksanaan, kata dia sekolah juga akan memberikan ruang bagi guru-guru tamu dari berbagai kalangan seperti instansi terkait penanganan korupsi, tokoh agama, tokoh masyarakat yang kompeten menjadi narasumber selain guru-guru di sekolah.

Linus Lusi mengatakan rencana penerapan pelajaran anti korupsi tersebut juga telah disambut dengan baik sejumlah kalangan seperti pegiat antikorupsi, akademisi.

Pada prinsipnya, kata dia semua elemen sepakan bahwa praktik korupsi adalah musuh bersama dan bidang persekolahan memiliki peran penting dan strategis dalam upaya menyiapkan generasi bangsa yang antikorupsi.

"Kami juga meminta kerja sama yang baik, persiapan teknis dari para guru, kepala sekolah untuk mendukung misi mulia dalam jangka panjang ini untuk ketahanan bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: NU dukung pengembangan kurikulum antikorupsi

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021