Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sebaiknya menerapkan dan memasukkan mata pelajaran budi pekerti dalam mata ajar wajib sebagaimana yang diterapkan oleh pemerintah Iran terhadap siswa-siswinya.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf usai menghadiri Biro Executif Meeting yang dilanjutkan dengan workshop tentang pendidikan dalam Forum Asia Pacific Parlementarian for Education di Iran.

Ia mengatakan, dari pemaparan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Iran dan juga Komisi Pendidikan Iran serta  Unesco, pemerintah Iran sangat memperdulikan tentang moral bagi siswa-siswinya sebagai persiapan mental untuk mencapai pedidikan yang lebih tinggi.

"Jadi moral itu juga disiapkan. Mereka tidak hanya memberikan pedidikan secara umum tapi juga mempersiapkan generassi muda dengan mental yang baik dengan memasukkan mata ajar budi pekerti untuk semua tingkatan," kata Nurhayati di Jakarta, Rabu.

Belajar dari Iran tersebut, Pemerintah Indonesia seharusnya menerapkan dan memasukkan mata ajar budi pekerti tersebut dalam kurikulum pendidikan nasional.

"Oleh karena itu, kita harus mengembalikannya ke dalam kurikulum pedidikan, dengan mata ajar budi pekerti. Itu penting karena generasi muda yang akan datang bisa menjadi generasi muda yang memiliki tingkat moralitas yang tinggi," kata dia.

Di sela-sela forum tersebut, Parlemen Indonesia juga melakukan bilateral meeting dengan parlemen Iran. Pada kesempatan tersebut, keduanya sepakat untuk lebih meningkatkan peran dan fungsinya.

"Kerjasama ini tidak hanya ssebatas parlemen to parlemen. Kita juga tawarkan kepada Iran untuk meningkatkan hubungan dagang, ekonomi, budaya, pendidikan, pembangunan infrastruktut dan investasi," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Tak hanya itu saja, Parlemen Indonesia juga menawarkan kepada Iran untuk bisa membeli pesawat-pesawat dan kapal buatan dalam negari dimana saat ini Indonesia sedang menggalakkan industri pesawat dan kapal buatan dalam negeri atau yang lebih dikenal dengan BUMNIS

"Alangkah indahnya kalau Iran membeli pesawat dan kapal dari Indonesia. Ini dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi Indonesia sekaligus mempererat hubungan kedua negara," katanya.(*)
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011