Medan (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan mengotopsi mayat Wahyuni Simangunsong, pegawai Bank Rakyat Indonesia Syariah Medan yang ditemukan tewas di Kabupaten Samosir Sumatera Utara, Jumat.

Ahli Forensik RSUD dr Pirngadi Medan, dr Surjit Singh, pada Sabtu mengatakan, korban Wahyuni diduga meninggal sekitar dua hari sebelum mayat korban ditemukan oleh masyarakat.

"Dia diperkirakan meninggalnya dua hari. Kalau dia meninggalnya di darat berarti pembusukkannya lama, kalau meninggalnya di air pembusukkannya cepat," katanya usai melakukan otopsi terhadap jenazah.

Mengenai tanda-tanda luka, Surjit Singh mengatakan, pada tubuh korban ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Seperti misalnya ada tanda kekerasan dan benturan benda tumpul ditemukan pada kening korban, wajah, pipi kanan dan kiri atas, bola mata dan leher sebelah kiri dan kanan.

Namun ia jug amenjelaskan terdapat juga adanya tanda-tanda perlawanan dari tangan korban. Kita juga belum bisa kita pastikan tanda-tanda perkosaan karena masih kita lakukan pemeriksaan. Kita masih melakukan pemeriksaan dan koordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP Yoris Marzuki Sik didepan ruang mayat RSU Pirngadi Medan, mengatakan, bahwa korban dilaporkan sudah hilang sejak Senin (1/8) lalu. Saat ditemukan ditubuh korban ditemukan tanda luka penganiayaan.

"Korban dilaporkan hilang dan ditemukan sudah meninggal di Samosir dengan posisi mata ditutup lakban dan tangan diikat dengan lakban serta di tubuh korban ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Kita masih melakukan penyelidikan," katanya.

Wahyuni Simangunsong (26) merupakan teller Bank BRI Syariah Jalan S Parman Medan yang menghilang sejak Senin (1/8) dan ditemukan sudah meninggal di bawah jembatan Bintongar Tele, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Samosir (Jumat).

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan dan selesai di otopsi, Sabtu (6/8) siang. Jenazah Wahyuni Simangunsong selanjutnya dibawa ke rumah duka, Jalan Binjai KM 10 Gang Dame Medan Sunggal.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011