Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Asemrowo memeriksa empat saksi mata dalam kebakaran Pasar Loak di Jalan Dupak Rukun, Surabaya, Jawa Timur, Senin malam.

Kanit Reskrim Polsek Asemrowo AKP Naf`an mengatakan, selain memeriksa saksi, pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara pada Selasa (23/8) siang.

"Kalau malam tidak mungkin dilakukan identifikasi. Selain faktor cuaca, bara api juga belum benar-benar padam. Khusus malam ini kami akan menjaga di sekitar lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Terkait pemeriksaan saksi, pihaknya masih meminta keterangan beberapa saksi termasuk petugas keamanan pasar yang mengetahuinya secara langsung, salah satunya Busiri, satpam setempat.

Di hadapan petugas, ia mengaku melihat asal api dari belakang blok D atau bagian penjualan onderdil kendaraan roda empat.

"Tapi kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan belum bisa memastikannya. Kami menunggu hasil olah TKP," papar mantan Kanit Binluh Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya tersebut.

Sementara itu, selama lebih dari empat jam, api sudah menghanguskan sekitar 364 kios di Pasar Loak, Jalan Dupak Rukun, Surabaya, Jawa Timur, Senin malam.

"Kami masih kesulitan memadamkan api karena bahan yang mudah terbakar dan angin sangat kencang. Tapi api sudah mulai berangsur padam dan segera kami lakukan pembasahan," ujar Kasie Pengendalian dan Pencegahan Dinas Kebakaran Surabaya, Ari Bekti Iswantono ketika ditemui di lokasi kejadian.

Sebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Tidak hanya milik Pemkot Surabaya, mobil pemadam juga didatangkan dari Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Gresik. Ditambah pula mobil pemadam milik instansi swasta yang ada di Surabaya.

Pasar Loak terbakar hebat pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB. Belum diketahui secara pasti penyebabnya dan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Belum diketahui secara pasti adanya korban jiwa dalam kejadian ini.

Kebakaran meluluh-lantakkan kios yang ada di blok A hingga J Pasar Loak. Hampir seratus persen kios dengan bangunan semi permanen itu ludes dan menjadi arang.

(ANT-165/M014)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011