Timika (ANTARA News) - Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf TNI Christian Tehuteru memimpin upacara militer pemakaman tokoh pejuang pembebasan Irian Barat, Yohannis Yoseph Kapiyau, Selasa.

Almarhum Yohannis Yoseph Kapiyau yang juga merupakan Kepala Suku Besar Kamoro di Mimika meninggal dunia pada Jumat (23/12) di Rumah Sakit Mitra Masyarakat dalam usia 79 tahun.

Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum samping Bandara Mozes Kilangin Timika, bersampingan dengan makam tokoh pejuang Pepera lainnya, almarhum Mozes Kilangin.

Ribuan warga Timika turut mengantar almarhum ke tempat peristirahatannya terakhir.

Sebelum dibawa ke tempat pemakaman di samping Bandara Timika, peti jenazah almarhum dibawa dari rumah duka di Jalan Budi Utomo Timika menuju Gereja Katedral Tiga Raja untuk dilakukan misa arwah.

Misa arwah untuk mendoakan almarhum Yohannis Yoseph Kapiyau dipimpin Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr.

Dandim 1710 Mimika, Christian Tehuteru mengatakan almarhum Yohannis Yoseph Kapiyau merupakan tokoh besar yang sangat berjasa dalam perjuangan rakyat Papua untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Almarhum Yohannis Yosep Kapiyau dilahirkan di Kampung Baru, Kokonao, Distrik Mimika Barat pada 3 Juli 1932.

Setelah menamatkan pendidikan dari sekolah rakyat di Merauke tahun 1946, almarhum melanjutkan pendidikan sekolah guru rendah hingga tamat tahun 1954 di Fakfak.

Sepanjang karirnya sebagai guru, almarhum Yohannis Yosep Kapiyau pernah bertugas di sejumlah sekolah di Mimika, Paniai, Fakfak dan Sorong, Papua Barat.

Ia juga tercatat pernah menjadi anggota DPR-GR Provinsi Irian Barat periode 1963-1971.

Pada tahun 1969, almarhum Yohannis Yoseph Kapiyau merupakan salah satu tokoh yang terlibat langsung dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat di Fakfak sebagai tonggak sejarah kembalinya Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi.

Atas jasa-jasanya itu, almarhum Yohannis Yoseph Kapiyau mendapat penghargaan Bintang Kehormatan dan Bintang Satya Lencana Pepera dari Presiden Soeharto tahun 1976.
(E015)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011