Jakarta, 12/11 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) terus berupaya membuka kesempatan bagi masyarakat secara gratis untuk mengikuti pelatihan singkat dan unjuk kerja di bidang kelautan dan perikanan, serta dapat memperoleh informasi untuk menjadi seorang wirausaha baru. Pasalnya, Sumber Daya Manusia ( SDM ) berkualitas dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas dan daya saing produk kelautan dan perikanan, Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja (12/11).

     Sjarief menjelaskan, Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki wawasan unggul, berkualitas, produktif dan berkompeten secara profesional memegang peranan penting dan berperan sebagai motor utama terhadap gerak laju dari industrialisasi kelautan dan perikanan.  Sejalan dengan itu, KKP secara aktif menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui tiga kegiatan utama, yaitu pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di sektor kelautan dan perikanan yang berujung terbentuknya keunggulan sumber daya manusia. Lantaran, ada saling keterkaitan antara SDM berkualitas dengan pertumbuhan industrialisasi kelautan dan perikanan. Langkah ini ditempuh karena lapangan pekerjaan yang tersedia di sektor ini masih sangat besar namun penyerapan tenaga kerja untuk mengisinya belum maksimal.

     Untuk itu, KKP tengah menyiapkan kegiatan kajian pengembangan SDM kelautan dan perikanan yang  akan diselenggarakan pada tahun ini. Adapun, kegiatannya berupa pemetaan data dasar mengenai tingkat kebutuhan dunia usaha dan industri, serta data dasar mengenai kondisi eksisting SDM yang telah ada. Pemetaan terhadap SDM tersebut bertujuan untuk memetakan kondisi eksisting SDM, memetakan kebutuhan SDM kelautan dan perikanan pada dunia usaha / dunia industri serta menyediakan panduan metode pemetaan SDM. Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan dunia industri akan sumber daya manusia yang handal. Sementara untuk lokasi uji coba kegiatan pemetaan akan bertempat di 6 lokasi yang mewakili substansi perikanan tangkap,perikanan budidaya, dan perikanan pengolahan. Tercatat pada 2011, jumlah tenaga kerja perikanan yang bergerak di sektor perikanan tangkap, budidaya,dan pengolah hasil pemasaran sebanyak 11.972.520 orang

     Sejalan dengan itu, kegiatan - kegiatan peningkatan ketrampilan dan peningkatan kapasitas angkatan kerja semakin gencar dilakukan KKP. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan nyata KKP terhadap rencana aksi nasional perluasan penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan keterampilan pekerja serta pilar - pilar Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Hasilnya, sebagai bentuk upaya kontribusi atas penyerapan tenaga kerja, KKP melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM) telah melakukan 3 (tiga) kegiatan seperti, Pertama, International Job Fair on Marine and Fisheries (IJO FoM, Kedua, Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan (GPNKP), dan Ketiga, Apel Siaga Penyuluh KP. Kegiatan IJO FoM merupakan bentuk tanggung jawab  KKP kepada pencari kerja dan lulusan pendidikan di bidang kelautan dan perikanan, kegiatan ini telah diluncurkan oleh Wakil Presiden, Budiono yang menampilkan bursa kerja internasional kelautan dan perikanan dan mendapat respon secara positif oleh masyarakat.  Tercatat sebanyak  50 perusahaan sektor kelautan dan perikanan di dalam dan luar negeri ikut berpartisipasi yang ditandai dengan dibukanya lowongan kerja sebanyak 9.106.
  
     Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan

     Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi SDM kelautan dan perikanan yakni dengan cara pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.  Berkaitan dengan kebutuhan akan sektor pendidikan, KKP memiliki pusat keunggulan pendidikan sebagai upaya untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan. Adapun di bidang pendidikan terdapat Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di tiga lokasi, tiga Akademi Perikanan (AP), dan sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPM-N) yang ada di Indonesia. Lembaga - lembaga pendidikan tersebut menggunakan sistem pendidikan vokasi sehingga menghasilkan lulusan yang siap pakai sesuai bidangnya dengan perekrutan peserta didik sebesar 40 persen anak pelaku utama (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, dan petambak garam), 40 persen masyarakat umum, dan 20 persen kerja sama instansi terkait. Sistem pendidikan kelautan dan perikanan yang berbasis vokasi dinilai mampu mencetak tenaga ahli yang unggul dan berkarakter, sehingga siap bekerja sesuai bidangnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja. Pada 2013, KKP menargetkan akan menyelenggarakan pendidikan kelautan dan perikanan bagi 6.585 peserta didik serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di 15 satuan pendidikan.

     Seiring dengan itu KKP semakin menggalakkan pelatihan kepada masyarakat yang akan terjun langsung ke sektor kelautan dan perikanan. Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan yang telah berlangsung di tahun ini merupakan salah satu bentuk peran aktif KKP dalam mendukung rencana aksi nasional penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas angkatan kerja, utamanya dalam upaya peningkatan keterampilan dan kapasitas angkatan kerja serta penciptaan lapangan kerja melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) serta kewirausahaan. Terdapat 30 jenis pelatihan di sektor kelautan dan perikanan dengan kapasitas peserta sebanyak 4.000 orang. Sementara, jenis pelatihan tersebut antara lain pelatihan pengolahan produk KP, pelatihan di bidang perikanan budidaya, pelatihan di bidang Kerajinan, pelatihan mesin sarana produksi pakan, pelatihan refrigerasi, pelatihan pemandu wisata, dan pelatihan menyelam.

     Sementara, untuk kegiatan penyuluh, KKP telah menggelar kegiatan penyuluh perikanan. Ada sekitar 8.000 tenaga penyuluh perikanan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Tenaga penyuluh perikanan tersebut terdiri dari 3.188 penyuluh PNS, 1.500 PPTK, dan 3.312 penyuluh swadaya. Program penyuluhan ini diharapkan tak hanya bermanfaat untuk para pelaku utama ( nelayan dan pembudidaya ), namun juga untuk para 8.000 penyuluh yang terdiri dari para generasi muda yang merupakan bagian dari angkatan kerja. Melalui kegiatan tersebut, selain para penyuluh menguasai teori, mereka juga langsung praktek di lapangan berbaur dengan masyarakat. Di samping itu, diharapkan dari para penyuluh nantinya juga dapat melanjutkan usaha perikanan dan budi daya perikanan di daerah potensi kelautan dan perikanan, di mana mereka ditempatkan. "Penyuluh perikanan memainkan peran strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkan kemandirian masyarakat. Selain itu penyuluhan di sektor perikanan turut berkontribusi langsung atas pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan," papar Sjarief.

     KKP terus bermitra dengan kalangan industri dan dunia usaha lainnya untuk mendukung peningkatan keterampilan kerja yang berujung pada terbentuknya keunggulan sumber daya manusia Indonesia.  Salah satu bentuk kemitraan berupa training centre atau Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan ( P2MKP ) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.   Pusat pelatihan tersebut telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.01 / MEN / 2011 tertanggal 18 Januari 2011. Sharif menjelaskan, P2MKP merupakan lembaga pelatihan di bidang kelautan dan perikanan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama secara swadaya baik perorangan maupun kelompok yang menyebarkan ilmunya melalui gelar pelatihan kepada masyarakat sekitar. Tercatat sampai saat ini, terdapat 17 P2MKP kelas madya dan 138 P2MKP kelas pemula yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

     Seiring dengan pembentukan P2MKP, maka jumlah masyarakat yang dilatih semakin meningkat. Pada tahun 2008 tercatat jumlah peserta pelatihan hanya 2 ribu orang, maka pada tahun 2012 meningkat menjadi 24.000 orang. Di lain sisi, KKP nasional KP, serta pengembangan UMKM. Diharapkan melalui pelatihan di P2MKP dapat dijadikan sarana pencetak wirausaha baru melalui pembentukan jejaring kerja dan jejaring informasi teknologi maupun pemasaran antara mantan peserta pelatihan dengan pengelola P2MKP yang merupakan pelaku usaha maju.

     Beranjak dari hal tersebut, KKP telah menyiapkan konsep ekonomi biru guna merealisasikan keterpaduan antara pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dan pendekatan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini bersandar pada proyeksi di tahun 2013 yang memperkirakan jumlah angkatan kerja akan bertambah 2,04 juta orang sehingga menjadi 121,43 juta orang. Sementara  Kesempatan kerja bertambah sebanyak 2,93 juta orang, sehingga menjadi 115,30 juta orang.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0818159705)

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012