Jakarta (ANTARA News) - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyepakati untuk mengubah nama PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menjadi PT Semen Indonesia Tbk.

"Perubahan nama telah disepakati dalam RUPS. Semen Indonesia dapat merefleksikan `holding` yang lebih besar dan melambangkan ke-Indonesia-an," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto dalam RUPSLB di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, perubahan nama itu juga diharapkan menjadi momentum untuk mempercepat akselarasi perusahaan agar dapat lebih tumbuh pada waktu mendatang.

Menurut dia, nama Semen Indonesia juga dapat memayungi anak-anak perusahaan yang letak geografinya berbeda (Padang, Gresik, Tonasa), maupun rencana-rencana pengembangan pabrik ke depan.

"Persepsi ke daerahan juga masih kuat, oleh karena itu dibutuhkan perubahan nama yang dapat mendukung visi perusahaan," ujar dia.

Dwi mengemukakan, untuk mendukung kinerja perseroan pada 2013 perseroan menganggarkan dana belanja modal atau "capital expenditure" sebesar 400-600 juta dolar AS.

"Dana `capex` sekitar 300 juta dolar AS akan digunakan untuk regional, dana sebesar itu masih cukup aman untuk tahun-tahun ke depan," ucap Dwi.

Terkait harga saham perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Dwi mengatakan, nilai saham perseroan akan bergerak positif menyusul kinerja yang positif.

"Dengan adanya langkah-langkah perusahaan seperti penambahan proyek, akuisisi maka akan ada harapan saham perseroan mempunyai nilai positif pada tahun mendatang," ucap dia.

Ia mengemukakan, perseroan telah mengakuisisi 70 persen saham perusahaan asal Vietnam yakni Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) senilai 157 juta dolar AS.

"Nilai transaksi berkisar 157 juta dolar AS untuk pengambilalihan 70 persen saham TLCC dari Ha Noi General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco)," kata dia.

Ia mengaku, perseroan akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) jika harga saham SMGR sudah berada di posisi Rp20.000 per lembar saham.

"Stock split dilakukan apabila harga saham perseroan sebesar Rp20.000 per lembar saham, maka akan dipikirkan, untuk perhitungannya akan dipelajari sehingga harga saham perseroan menjadi lebih likuid," ucap dia.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012