PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menunjuk Jose Ramos Horta, mantan presiden Timor Leste dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, sebagai wakil barunya khusus untuk Guinea-Bissau yang dilanda kudeta.

Orang yang membantu membawa kemerdekaan Timor Leste itu juga akan mengepalai Kantor Pembangunan Perdamaian Terpadu PBB (UNIOGBIS) di Guinea-Bissau.

Dia menggantikan diplomat Rwanda Joseph Mutaboba, yang masa tugasnya di negara bermasalah Afrika barat itu berakhir pada 31 Januari, demikian lapor AFP.

Ramos-Horta, 63 tahun, "telah melakukan lebih dari tiga dekade tugas diplomatik dan karier politik dalam pelayanan perdamaian dan stabilitas di Timor Leste serta di luar itu," kata satu pernyataan PBB.

Mutaboba yang diangkat pada tahun 2009, meninggalkan negara itu pada awal Desember. Guinea-Bissau menuntut dia harus diganti, karena menuduh Mutaboba lebih menguntungkan Pemerintah yang kehilangan kekuatan dalam satu kudeta April yang menyela pemilihan presiden.

Satu pemerintahan sipil sementara berencana menyelenggarakan pemilihan umum pada tahun 2013.

Guinea-Bissau telah mengalami ketidakstabilan akibat konflik antara tentara dan pemerintah sejak kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1974.

Ramos-Horta juga aktif pada inisiatif perdamaian internasional. Dia bersama dengan Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1996.

Dia dinominasikan ke pos PBB pada saat misi penjaga perdamaian PBB di Timor Lester berakhir pada Senin, setelah 13 tahun negara Asia termuda itu mengalami transisi berdarah menuju kemerdekaan.

(H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013