Padang (ANTARA News) - Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota tidak ada alasan untuk menunda penerapan kebijakan penggunaan bahan bakar pertamax bagi kendaraan dinas yang telah diberlakukan sejak awal Februari 2013.

"Hasil rapat terakhir di Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, tak ada alasan menunda pelaksanaan pemakaian pertamax bagi daerah," kata Sekdaprov Sumatera Barat Ali Asmar ketika diminta tanggapan masih ada daerah yang belum melaksanakan di Padang, Jumat.

Menurut dia, pemerintah daerah harus menggunakan strategi dalam menyikapi kebijakan Permen Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Bahan Bakar Minyak.

Strategi yang dimaksudkan ialah bagaimana melakukan efesiensi dalam setiap kegiatan perjalanan dinas, supaya alokasi anggaran untuk BBM kendaraan mencukupi hingga akhir tahun nanti.

Ali mengatakan efesiensi dapat dilakukan dengan mengurangi perjalanan dinas, jika biasanya turun ke kabupaten/kota para pejabat dari provinsi satu hari untuk satu daerah.

Namun ke depan untuk bagaimana menset waktunya untuk satu hari dapat dua-tiga daerah yang dikunjungi, sehingga tidak terjadi pemborosan dalam menggunakan bahan bakar kendaraan dinas.

Menurut dia pola demikian dilaksanakan bukan saja efesiensi pada anggaran untuk BBM, tapi termasuk menekan pada dana perjalanan dinas atau SPPD pejabat di setiap instansi.

Jadi, bukan dijadikan keterbatasan anggaran atau belum ditetapkan sesuai dengan harga satu pertamax dalam APBD untuk tidak menjalankan kebijakan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Sekdaprov Sumbar menyoroti pelayanan dan penyedian bahan bakar pertamax kemasan yang disediakan Pertamina di sejumlah SPBU-SPBU.

Terkait, pada pertemuan di Kementerian ESDM tak kebijakan yang membolehkan pelayanan pertamax kesemasan di SPBU, tapi yang ada harus disiapkan tanki timbun khusus pertamax.

Ia menilai penyediaan pertamax kemasan tersebut hanya bentuk kebijakan tersendiri oleh pihak Pertamina di daerah, karena belum siapnya outlet atau tanki timbun khusus pertamax pada SPBU.

Kendatipun demikian bentuk program pelayanan pertamax dalam bentuk kemasaran pada dirigen cukup berisiko karena bahan bakar itu tinggi kadar oktannya.

"Kita minta pihak Pertamina pemasaran wilayah Sumbar untuk mempercepat penyelesaian infrastruktur khusus untuk bahan bakar pertamax di sejumlah daerah tersebut," ujarnya.

Sebelumnya Sales Refresentatif (SR) Pertamina pemasaran wilayah Sumbar Tony Pradana mengatakan daerah yang ada pertamax kemasan di antaranya Padang Panjang dan Pasaman Barat.

Langkah itu ditempuh karena tanki timbun khusus pertamax di SPBU dalam proses pengerjaan dan dijadwalkan pada Pebruari 2013, semua daerah di Sumbar sudah ada pelayanan pertamax di SPBU.

Pertamina Pemasaran wilayah Sumbar, kata Tony mengatakan dari 102 unit SPBU di 19 kabupaten/kota di Sumbar, sekarang sudah 25 unit yang melayani pertamax dan sampai akhir tahun ini ditargetkan penambahan 10 unit lagi. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013