Saya terpaksa pulang karena takut,"
Nunukan (ANTARA News) - Tenaga kerja Indonesia (TKI) di perkebunan kelapa sawit Felda Plantation, Sabah, pulang kampung sebab khawatir terimbas konflik antara kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu Filipina Selatan dengan aparat keamanan Malaysia.

"Saya terpaksa pulang karena takut," ujar Mustamin, salah seorang TKI asal Felda Sahabat 30 di Nunukan, Kaltim, Minggu.

Ia mengatakan, seringkali menyaksikan sendiri antara pemberontak bersenjata Kesultanan Sulu Filipina Selatan dengan aparat keamanan Malaysia masih kejar-kejaran dan saling tembak di tempat kerjanya.

TKI asal Kabupaten Bone Sulsel ini mengakui, sejak mula terjadinya konflik di Sabah Februari 2013 sampai sekarang belum ada tanda-tanda mereda, bahkan kini menampakkan semakin memanas.

Mustamin pulang tanpa membawa apa-apa kecuali sebuah tas pakaian akibat ketakutan untuk tinggal bekerja di Felda Plantation Sdn Bhd.

Ketika berada di Nunukan menunggu KM Umsini yang akan ditumpanginya pulang kampung, dia mengatakan, tempat kerjanya di Felda Sahabat 30 yang berbatasan dengan Felda Sahabat 17 yang menjadi lokasi awal peristiwa tembak-menembak.

Bahkan lanjut dia, ratusan TKI yang masih bertahan setelah mengamati konflik yanag semakin memanas berencana pulang kampung.

Mustamin melarikan diri dan tidak memberitahukan majikannya akibat pemberontak bersenjata Kesultanan Sulu memasuki tempat kerjanya yang menyebabkan para TKI turut meninggalkan tempat tinggal.

TKI lainnya yang juga pulang kampung saat ditemui di Terminal Penumpang Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, bernama Iwan juga mengakui tidak bisa bertahan bekerja lagi di Sabah karena konflik tersebut.

Menurut dia, pada saat akan meninggalkan tempat kerjanya di Felda Sahabat 42 sempat minta izin oleh majikannya dengan alasan merasa ketakutan terkait konflik di Sabah.

Ia mengatakan, sempat menyaksikan sendiri para pemberontak bersenjata dari Kesultanan Sulu mulai memasuki "camp" TKI karena diburu olerh aparat keamanan Malaysia.

TKI asal Kabupaten Sinjai Sulsel ini juga mengaku pemberontak Kesultanan Sulu semakin banyak masuk Sabah sehingga diperkirakan konflik akan semakin memanas yang mengakibatkan dirinya mulai ketakutan.

"Saya punya majikan juga mengizinkan pulang kampung dulu karena tidak bisa menjamin keselamatan pekerja. Saya pernah dengar suara bom yang diledakkan Malaysia," ujarnya.

Iwan menambahkan, para pemberontak Kesultanan Sulu seringkali masuk camp-camp TKI minta makanan dan minuman meskipun tidak pernah mengganggu mereka.

(KR-MRN/A013)

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013