Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian melakukan berbagai inovasi teknologi pertanian untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang dinilai sangat bersar pengaruhnya terhadap sektor pertanian.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Haryono di Jakarta, Rabu mengatakan, perubahan iklim  merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global.

Cuaca yang tidak menentu membuat petani sulit menetukan waktu untuk mengelola lahannya.Musim kemarau yang panjang dapat meningkatkan ancaman bencana hidromoteorologi seperti banjir dan kekeringan lahan pertanian.

"Untuk menekan dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, berbagai inovasi teknologi telah dikembangkan oleh berbagai instasi terkait. Di antaranya mengembangkan teknologi Biofertilizer dan BilPeat untuk meningkatkan produksi ketersediaan pangan," katanya dalam diskusi "Ketahanan Pangan dalam Menghadapi Perubahan Iklim".

Menurut dia, teknologi merupakan elemen penting dalam menghadapi iklim seperti saat ini, selain itu memberikan dukungan di bidang pertanian agar dapat tercapainya ketahanan pangan nasional.

"Beberapa peran teknologi dalam membantu sektor pertanian menghadapi perubahan iklim antara lain menciptakan rekayasa sumberdaya genetik agar dapat menghasilkan bibit unggul, teknologi pengelolaan lahan dan air, biogas dan masih banyak lagi," katanya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013