Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang meminta jajaran TNI untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi serangan yang mengancam wilayah Republik Indonesia, termasuk memastikan kesiapan tempur masing-masing satuan, kesiapan alutsista dan kemampuan distribusi logistik.

"Kampanye militer adalah suatu rangkaian operasi militer gabungan yang bisa berlangsung antara tiga bulan sampai satu tahun sehingga harus memiliki kesiapan dalam pelaksanaannya," kata Presiden saat mendengarkan paparan latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makasar 590 yang berlayar menuju Situbondo, Kamis.

Presiden mengatakan selain kemampuan peperangan dan juga alat utama sistem senjata, kesiapan logistik dan juga pola pendistribusiannya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu militer.

"Kalau kita memahami lawan kita maka kampanye militer yang kita gelar harus bisa mengimbangi lawan kita," kata Presiden saat mendengarkan paparan dari komandan latihan gabungan Pangkostrad Letnan Jenderal Munir.

Dalam sesi siang ini, Presiden Yudhoyono akan menyaksikan latihan perang antara lain simulasi pertahanan udara dari kapal, simulasi pengangkutan logistik serta simulasi pertahanan di laut yang berupa manuver kapal perang.

Presiden Yudhoyono Kamis pagi dengan menggunakan KRI Makassar 590 berangkat dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur TNI AL untuk meninjau latihan gabungan TNI.

Total prajurit TNI dari ketiga matra yang terlibat dalam latihan gabungan ini mencapai 16.745 personel dengan didukung berbagai peralatan tempur, seperti kapal perang, pesawat tempur, tank, dan persenjataan roket maupun meriam.

Sementara itu, sebagian dari 27 kapal perang di jajaran Koarmatim yang mengikuti Latgab TNI sudah sibuk melakukan embarkasi pasukan dan peralatan tempur, sebelum berangkat menuju perairan Laut Jawa, Situbondo, pada Kamis (2/5).

Pewarta: Panca H Prabowo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013