Taiwan (ANTARA News) - Angkatan Laut Taiwan meluncurkan peluru kendali darat ke udara dari geladak sebuah kapal perang pada Kamis.

Itu merupakan uji senjata pertama dalam enam tahun, yang menghancurkan sebuah pesawat tak berawak dalam simulasi serangan udara China.

Peluru kendali Standar II buatan Amerika Serikat tersebut, ditembakkan dari kapal perang kelas Kidd Makung, meluncur ke udara di atas laut puluhan kilometer timur Hualien, Taiwan timur, menghantam pesawat tanpa awak itu, kata angkatan laut.

Artileri juga dilibatkan dalam latihan tersebut, dengan sandi "Sea Standard", yang menyimulasikan serangan Cina terhadap armada Taiwan.

"Standar II sangat stabil. Tidak perlu menembakkan senjata mahal setiap tahun untuk membuktikan keandalannya," kata Laksamana Wen Chen-kuo, mengutip keberhasilan enam tahun lalu dalam gerakan laut serupa.

Setiap peluru kendali standar II menghabiskan biaya sekitar tiga juta dolar (sekitar 22 miliar rupiah), dengan jangkauan lebih dari 130 kilometer, sehingga memberi kapal perang kemampuan pertahanan udara lebih terpadu dengan jarak lebih jauh.

Pada saat ini, hanya empat perusak kelas Kidd berbobot 10.000 ton, yang merupakan kapal perang terbesar angkatan laut Taiwan, dilengkapi dengan persenjataan pertahanan udara kawasan.

Karena cuaca buruk, tentara Taiwan membatalkan beberapa pelatihan.

Taiwan dan China berpisah pada 1949 pada akhir perang saudara.

Ketegangan antara keduanya mereda secara nyata sejak 2008, sesudah Ma Ying-jeou dari partai Kuomintang -yang ramah dengan Cina- berkuasa. Dia terpilih kembali pada Januari 2012.

Cina berulangkali mengancam menyerbu Taiwan jika pulau tersebut mengumumkan kemerdekaannya, yang mendorong Taiwan terus memodernkan kekuatan dan melakukan pelatihan tentara secara teratur, demikian AFP.

(S038)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013