Beijing (ANTARA News) - Pihak berwajib China menangkap lima tersangka dalam insiden tabrakan mobil di Lapangan Tiananmen, Beijing, dan untuk pertama kalinya menyebut insiden itu sebagai serangan teroris, kata media pemerintah, Rabu.

"Penangkapan dilakukan 10 jam setelah insiden tersebut, dan sekarang telah dinyatakan sebagai serangan teroris," kata CCTV dalam akun mikroblog berbahasa Inggris.

CCTV mengatakan tiga orang dalam mobil yang semuanya tewas, berasal dari satu keluarga, dan lima orang lainnya telah ditangkap terkait kasus tersebut.

Polisi memperingatkan hotel-hotel di ibu kota untuk mewaspadai delapan tersangka dari wilayah Xinjiang, stelah insiden yang menewaskan dua orang turis dan melukai puluhan lainnya di lokasi simbolik di jantung kota tersebut.

Tersangka diduga sebagian besar berasal dari etnis minoritas muslim Uighur yang terkonsentrasi di barat Xinjiang, dan nama-nama tiga pelaku yang tewas dalam kejadian itu diduga adalah dari etnis Uighur.

Beijing menuding Uighur bertanggung jawab dibalik serangan-serangan teroris di Xinjiang, namun rincian mengenai serangan tersebut sangat sulit diperoleh. Kelompok etnis Uighur yang berada di perantauan menuding China telah membesar-besarkan ancaman itu sebagai pembenaran atas pembatasan agama dan budaya.

Dalam insiden pada Senin, sebuah mobil dikendarai sepanjang trotoar dekat Kota Terlarang, lokasi populer bagi turis di sebelah Lapangan Tiananmen, dan menabrak pejalan kaki sebelum kemudian terbakar.
(S022/AK)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013