Targetnya bahwa kita bisa membentuk tunas antikorupsi. Kita bisa membentuk anak yang kuat secara mental, secara nurani, untuk tidak melakukan perilaku menyimpang."
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi membuat program edukasi pencegahan korupsi sejak usia dini lewat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kurikulum antikorupsi yang diterapkan mulai dari Sekolah Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi.

"KPK sudah memulai dengan membuat program pendidikan antikorupsi mulai usia dini dari kelompok bermain sampai perguruan tinggi. Kita sudah MoU dengan Kemendikbud tentang kurikulum antikorupsi," kata Ketua KPK Abraham Samad di sela-sela acara Pekan Antikorupsi 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Senin.

Samad mengatakan pendidikan antikorupsi dilakukan dengan berbagai metode termasuk dengan dongeng antikorupsi.

Lewat pendidikan antikorupsi sejak dini, lanjut Samad, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang memiliki mental kuat untuk tidak melakukan perilaku menyimpang termasuk melakukan korupsi.

"Targetnya bahwa kita bisa membentuk tunas antikorupsi. Kita bisa membentuk anak yang kuat secara mental, secara nurani, untuk tidak melakukan perilaku menyimpang," jelas Samad.

KPK telah 10 tahun menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi. Menurut Samad, KPK tidak hanya aktif dalam penindakan seperti menangkap para koruptor tetapi juga melakukan pencegahan antikorupsi serta pengendalian gratifikasi.

"Kesadaran resiko korupsi harus ditingkatkan," tegasnya.

Pada momentum Hari Antikorupsi Sedunia 2013 ini, Samad pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menerapkan budaya antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini harus kita jadikan momentum bahwa masyarakat tidak boleh permisif, skeptis, apatis. Masyarakat harus disadarkan tentang bahaya laten korupsi. Karena itu masyarakat tidak boleh lengah sekalipun, masyarakat juga harus mendukung dan berupaya keras menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi," jelas Samad. (M047/I007)

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013