Sementara ini yang sudah terserap Rp1,5 miliar. Rumah-rumah yang telah diperbaiki menggunakan dana pemda sekitar 200 rumah dari total 300 rumah yang rusak akibat erupsi,"
Blitar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran tanggap darurat penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud sebesar Rp8 miliar untuk perbaikan rumah warga yang rusak.

"Sementara ini yang sudah terserap Rp1,5 miliar. Rumah-rumah yang telah diperbaiki menggunakan dana pemda sekitar 200 rumah dari total 300 rumah yang rusak akibat erupsi," kata Bupati Blitar, Herry Noegroho, Selasa.

Kerugian akibat erupsi Gunung Kelud sendiri, menurut Herry sebenarnya hanya sekitar Rp1 miliar.

Pembengkakan anggaran tanggap darurat bencana erupsi Gunung Kelud sejauh ini dikarenakan sebagian terserap untuk pemenuhan logistik para pengungsi di sejumlah posko yang tersebar di Kecamatan Nglegok, Garum, serta Gandusari.

Herry memastikab pihaknya masih akan terus mendata dampak kerusakan akibat hujan batu yang menyebar merata di perkampungan sekitar Gunung Kelud, terutama di bentang radius 10 kilometer dari pusat erupsi.

"Itu dana yang sudah dikeluarkan pemerintah kabupaten sebelum gubernur turun. Perbaikan perumahan yang rusak selanjutnya ditanggung pemprov," jelasnya.

Belum ada penjelasan resmi mengenai pengajuan bantuan dana untuk rehabilitasi seluruh infrastruktur maupun perumahan warga yang rusak di belasan desa terdampak di Kabupaten Blitar.

Herry mengatakan pihaknya sejauh ini masih terus melakukan pendataan, guna mengklasifikasi rumah-rumah warga yang belum tertanggulanggi menggunakan dana APBD.

"Kalau dana rehabilitasi akan di tanggung pemerintah pusat, sementara perumahan ditangani pemprov," ujarnya mengkonfirmasi hasil rapat koordinasi penanggulangan bencana letusan Gunung Kelud dengan Pemprov Jatim, beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan Herry, Pemprov Jatim sejauh ini baru menyalurkan lauk-pauk makanan siap saji serta selimut untuk pengungsi, beberapa waktu lalu.

Sementara untuk bantuan rehabilitasi yang sudah masuk melalui Kodim Blitar berupa material kayu sebanyak 11 meter kubik serta atap asbes dan genting.

"Jumlahnya masih mau kami konfirmasikan. Kalau bantuan dana dari provinsi ataupun pusat belum ada yang masuk," kata Herry. 

(KR-SAS/B015)

Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014