Demi keamanan, sebanyak 100 keluarga terpaksa diungsikan karena api menjalar mendekati rumah-rumah warga,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Seratus keluarga penghuni 70 rumah di sejumlah kawasan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, terpaksa mengungsi karena kebakaran lahan menjalar hingga mendekati permukiman mereka.

"Demi keamanan, sebanyak 100 keluarga terpaksa diungsikan karena api menjalar mendekati rumah-rumah warga," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Rabu malam.

Guntur menyatakan, hal itu sesuai laporan yang disampaikan oleh Kapolres Indragiri Hilir terkait kondisi darurat kebakaran lahan dan kabut asap di daerah tersebut.

Ia mengatakan, ratusan keluarga itu diungsikan ke Kecamatan Pelangirane hingga situasi di masing-masing pertmukiman warga tersebut membaik.

Kebakaran lahan penyebab kabut asap tidak hanya terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, namun juga di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota lainnya.

Di Kabupaten Bengkalis, dikabarkan sebanyak 90 keluarga juga telah mengungsi akibat api yang mulai merambat ke dekat permukiman warga.

"Kebakaran lahan di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukitbatu, terus meluas bahkan ada beberapa rumah serta perkebunan masyarakat yang hangus," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis Muhammad Jalal kepada pers lewat sambungan telepon.

Ia mengatakan, dari 90 keluarga yang mengungsi, sebanyak 37 keluarga atau sekitar 125 jiwa ditampung di tenda pengungsian yang disiapkan Pemkab Bengkalis.

Selebihnya, kata dia, ada yang mengungsi ke rumah keluarga mereka di desa lain di Bukitbatu maupun ke Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Kebakaran lahan juga menyebabkan sejumlah wilayah kabupaten/kota di Riau tercemar kabut asap pekat.

Pemerintah Provinsi Riau juga telah menyatakan telah menetapkan status tanggap darurat karena kebakaran lahan telah menjadi kejadian luar biasa (KLB). (*)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014