Solo (ANTARA News) - Sekitar 5.000 penari berpartisipasi dalam acara Solo 24 Jam Menari pada peringatan Hari Tari Dunia, Selasa.

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Prof.Dr Sri Rochana W menandai pembukaan acara itu dengan mengalungkan bunga kepada lima penari yang akan tampil selama 24 jam tanpa henti di halaman kampus ISI.

Lima penari yang akan tampil selama 24 jam tanpa berhenti yakni Daryono S.Kar, M.Hum dari Jurusan Tari ISI Surakarta, Darmawan Dadijono dari ISI Yogyakarta, Sekar Alit dari Pasca Sarjana ISI Surakarta, Riyanto S.Sen warga Banyuwangi yang telah menjadi warga negara Jepang, dan Noorhaizah Adam dari Singapura.

Menurut Sri Rochana, kelima penari itu menari mulai pukul 06.00 WIB hari ini sampai Rabu pukul 06.00 WIB.

Ia menjelaskan pula bahwa selain kelima penari itu ada 5.000 penari dari ISI Surakarta, SMK Negeri 8 Solo, serta sanggar-sanggar tari di Solo dan sekitarnya yang memeriahkan peringatan Hari Tari Dunia yang kali ini bertema "Suara Tubuh Membuka Hati."

Selain itu ada pertunjukan maestro tari di gedung teater besar ISI Surakarta yang antara lain menampilkan Eyang Tarwo, penari dari Mangkunegaran Surakarta, Handoyo dari Malang, Andi Ummu Tunru dari Makasar, dan Dedy Luthan dari Jakarta.

Rektor ISI Surakarta mengatakan dalam acara tari di gelar di beberapa tempat seperti Jalan Jendral Sudirman Solo, Paragon Mall, Solo Grand Mall, Solo Square Mall, Bandara Adi Sumarmo, dan SMK Negeri 8 Solo.

Pertunjukan di Jalan Jendral Sudirman bertema Bima Suci. Sebanyak 500 penari dan 750 siswa dari 34 provinsi di Indonesia tampil di sana.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014