Jakarta (ANTARA News) - Pendatang baru di Jakarta yang datang bersama dengan arus balik diperkirakan  hampir 70 ribu orang, ungkap Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.

"Dengan dihapuskannya Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) sejak 2013 lalu, maka kesempatan bagi warga dari luar daerah untuk datang ke Jakarta semakin terbuka," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Purba Hutapea di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan dihapuskannya operasi kependudukan tersebut, maka warga dari luar Jakarta bisa datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan atau mengadu nasib di Ibu Kota.

Purba mengutip data Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang menyebutkan sebanyak 3.616.774 atau 36,21 % warga Jakarta mudik Lebaran sedangkan total penduduk Jakarta mencapai 9.988.329 orang.

Menurut Purba,  arus balik diperkirakan akan mencapai 3.685.274 orang sehingga jumlah pendatang baru ke Jakarta adalah sebanyak 68.500 orang atau 1,89 % dari jumlah arus mudik.

"Diperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami kenaikan sekitar 25,5 persen atau 17.500 orang jika dibandingkan dengan jumlah pendatang pada tahun lalu yang mencapai 51.000 orang," tutur Purba.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan para pendatang baru di Kota Jakarta terbagi dalam tiga kategori besar. Kategori pertama, yaitu pendatang baru baru yang akan menetap secara permanen di Jakarta.

"Kedua, pendatang baru yang hanya tinggal untuk sementara waktu kemudian kembali lagi ke kampung halaman. Ketiga, warga yang hanya tinggal di Jakarta untuk menikmati libur Lebaran, lalu pulang ke daerah asal," ungkap Purba.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014