Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan akan fokus meningkatkan efisiensi anggaran belanja, salah satunya dengan merealokasikan anggaran bantuan sosial (bansos) kementerian yang tidak jelas.

"Saya akan fokus ke belanja sosial, yang selama ini mungkin kurang terarah akan kita realokasi untuk benar-benar bantuan sosial yang programnya jelas dan penerimanya terukur," ujar Bambang saat acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Jumat.

Bambang menegaskan, tidak akan ada lagi anggaran bantuan sosial dari kementerian yang sifatnya amal (charity) dan dapat dikategorikan sebagai belanja yang tidak produktif.

"Kita tidak boleh memberikan social assistance (bantuan sosial) yang sifatnya charity, harus jelas. Kalau memberikan cash transfer (transfer tunai) itu harus kondisional," kata Bambang.

Bambang mencontohkan Brazil yang belakangan pertumbuhan ekonominya melambat, namun ketika negara tersebut ekonominya tumbuh lumayan tinggi, berhasil menurunkan Rasio Gini (Rasio untuk mengukur kesenjangan) dari 0,4 menjadi 0,3.

"Brazil berhasil lakukan itu karena ia lakukan conditional cash transfer dalam skala masif. Jadi cash transfer tetap penting, tapi harus kondisional. Jadi kalau ada cash transfer tanpa conditional, itu juga akan menjurus juga ke yang konsumtif dan tidak lagi produktif," ujar Bambang.

Bambang menambahkan, efisiensi dalam penggunaan anggaran belanja dengan mengalokasikan belanja yang sifatnya konsumtif menjadi produktif, dapat membantu menciptakan ruang fiskal untuk membiayai program-program unggulan yang diusung pemerintahan baru.

"Jadi, efisienesi di belanja menolong gmenciptakan ruang yang lebih besar untuk mewujudkan program-program yang diusung presiden," kata Bambang.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014