Masalah status kawasan ini bukan kewenangan saya. Seandainya kewenangan saya, pasti akan saya penuhi. Tetapi saya akan segera berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan untuk membantu mencari solusi secepatnya,"
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman berjanji membantu memperjuangkan legalitas status lahan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga bisa lebih dikembangkan.

"Masalah status kawasan ini bukan kewenangan saya. Seandainya kewenangan saya, pasti akan saya penuhi. Tetapi saya akan segera berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan untuk membantu mencari solusi secepatnya," janji Menteri saat berkunjung ke Sampit, Rabu.

Rabu siang, Menteri didampingi beberapa pejabat Kementerian Pertanian dan petinggi beberapa produsen pupuk, meninjau areal pertanian di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit. Desa ini merupakan salah satu lumbung padi di Kotim.

Usai berdialog dengan petani serta penyuluh pertanian, Andi blusukan memantau saluran irigasi di kawasan itu dengan dibonceng menggunakan sepeda motor. Gerimis yang terus mengguyur selama kunjungan itu, tidak menyurutkan niat Andi turun ke sawah.

"Potensi pertanian di daerah ini luar biasa besar, makanya saya tidak ragu memberikan bantuan. Nanti saya akan ke sini lagi untuk melihat apakah bantuan yang diberikan itu berdampak besar atau tidak," ucapnya.

Bupati Kotim, H Supian Hadi meyakinkan, sektor pertanian merupakan salah satu prioritas program kerja pemerintahannya. Apalagi jika mengingat sebagian besar penduduk Kotim bergantung pada hasil pertanian, sehingga peningkatan sektor ini juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Supian mengulangi, status kawasan masih menjadi kendala besar bagi pihaknya untuk mengembangkan pertanian di daerah ini, khususnya untuk memperluas areal tanam dengan mencetak sawah baru.

Program yang dibuat tidak bisa dijalankan maksimal dan anggaran yang telah dialokasikan juga tidak bisa terserap karena sebagian lahan potensial yang dicadangkan untuk pertanian di daerah ini masih berstatus kawasan hutan produksi.

"Bahkan lokasi tempat kita berdiri ini kalau menurut pemerintah pusat, masih berstatus kawasan hutan produksi. Padahal seperti kita lihat, tidak ada hutannya, yang ada hamparan sawah dan permukiman. Masalah ini juga yang membuat target swasembada beras belum bisa kami capai," kata Supian.

Dia sangat berterima kasih karena menteri langsung memberikan berbagai macam bantuan setelah melihat langsung kondisi pertanian di Kotim. Sama seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah juga berharap produksi pertanian akan terus meningkat.

Sementara itu, usai blusukan di sawah di siang hari, pada Rabu malam ini Andi menggelar pertemuan sambil makan malam. Selain pejabat di Kotim, hadir pula beberapa kepala daerah dan wakil kepala daerah dari kabupaten lain seperti Seruyan, Lamandau dan Katingan.

Rencananya kegiatan sang menteri di Sampit akan dilanjutkan pada Kamis pagi dengan meninjau lahan pertanian di Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Selama kegiatannya, Andi tampak menghindari seremonial, seperti adanya umbul-umbul atau penyambutan berlebihan di lokasi pertemuan. Dia memilih membaur dengan petani dan masyarakat yang hadir.

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014