Kota Gaza (ANTARA News) - Latihan Yoga membuat Jamila (55) merasa jauh lebih baik. Perempuan itu berusaha mengatasi kelelahan fisik akibat stres berat yang ia alami selama agresi militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza yang sudah berlangsung 50 hari sejak 8 Juli.

Setelah berlatih yoga selama satu-jam, Jamila kelihatan lebih aktif dan bercahaya. Latihan itu membantu dia menambah kemampuannya untuk memusatkan perhatian dan kontemplasi serta melepaskan diri dari depresi serta kegugupan yang ia derita dalam tiga bulan terakhir.

Misil-misil dari pesawat-pesawat Israel menghancurkan rumahnya selama serangan darat dan udara Israel di Gaza.

Anak perempuan satu-satunya dengan susah payah diselamatkan dari reruntuhan rumah yang menutupinya dan membuatnya harus menjalani perawatan karena luka-luka berat.

Kehancuran rumahnya dan luka serius putrinya menjadi mimpi buruk permanen buat Jamila dan menimbulkan pengaruh negatif secara psikologis.

Selama pelajaran yoga yang ia jalani di perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina, Jamila larut dalam keheningan, ketenangan dan meditasi.

"Saya menderita stres berat setelah agresi Israel," kata Jamila kepada kantor berita Xinhua.

Ia menambahkan, "konsekuensi stres dan ketegangan menimbulkan kegugupan dan hilangnya konsentrasi selain mimpi buruk yang membuat saya terjaga dalam kondisi panik dan ketakutan."

Ia mengatakan ketika mulai berlatih yoga, ia mulai merasa lebih santai dan stresnya berkurang.

"Yoga dan latihan fisik membuat saya merasa lebih aktif dan berbinar serta perasaan saya membaik, Semua ini membantu saya memusatkan perhatian lagi dan memperhatikan diri saya serta keluarga saya."

Kebanyakan warga Jalur Gaza menderita luka fisik serius atau mengalami dampak kejiwaan yang buruk akibat agresi Israel.

Jamila mengatakan yoga dan olah raga membantu dia melupakan rasa sakit akibat perang dan gambaran buruk yang tertanam di dalam benaknya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah menyelenggarakan pelatihan yoga untuk semua usia bagi warga Jalur Gaza yang mengalami masa sulit selama agresi Israel ke daerah kantung tersebut.

Serangan militer udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 2.200 orang dan melukai tak kurang dari 11.000 orang lagi. Selain itu ada puluhan ribu orang terkena dampak psikologis.

Organisasi internasional menyatakan lebih dari dua-pertiga penduduk daerah kantung itu memerlukan rehabilitasi kejiwaan.

Maha Shami, ahli ilmu jiwa di Bulan Sabit Merah, memberitahu Xinhua bahwa perhimpunan tersebut mendapati banyak orang di Jalur Gaza memerlukan bantuan psikologis menyeluruh.

"Salah satu cara yang bisa dijalankan untuk menangani ketegangan warga ialah latihan yoga dan fisik," kata Shami, yang bertanggungjawab atas pelatihan yoga di Bulan Sabit Merah.

"Yoga bukan hanya membantu tubuh tapi juga membantu otak dan seluruh sistem syaraf manusia," katanya.

Yoga adalah serangkaian latihan kuno spiritual berdasar penggunaan tubuh dan otak dalam menenangkan diri dan menguji konsentrasi.

Banyak ahli mengatakan yoga membantu tubuh dan otak untuk pulih dari stres, ketegangan dan gangguan psikologis serta membantu tubuh menjadi lebih aktif dan energik.

Shami mengatakan mereka akhirnya menemukan cara mudah untuk membantu orang mengatasi stres dengan yoga.

"Ada ratusan warga Halur Gaza yang sangat membutuhkan terapi semacam itu," katanya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah menyelenggarakan 10 sesi latihan yoga masing-masing untuk 20 orang bagi warga Gaza.

Latihan yang antara lain meliputi gerakan-gerakan lambat dan ambil nafas dalam itu membantu mereka membuat tubuh rileks. (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014