Nunukan, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Sembilan sekolah di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terpaksa diliburkan karena seluruh fasilitas belajar tenggelam banjir kiriman dari Malaysia.

Camat Sembakung, Iskandar, di Nunukan, Rabu menyatakan, banjir yang melanda empat desa di wilayahnya akibat Sungai Sembakung yang berhulu di Pensianan Negeri Sabah, Malaysia meluap menenggelamkan sejumlah fasilitas umum.

Akibat banjir kiriman dari negara tetangga Malaysia ini, terdapat empat desa yang tenggelam cukup parah yakni Desa Atap, Tagul, Lubakan dan Desa Bungkul.

Khusus untuk fasilitas pendidikan, sebanyak sembilan sekolah pada empat desa yang dilanda banjir terpaksa tidak ada proses belajar mengajar karena sekolahnya tenggelam, kata dia kepada ANTARA melalui sambungan telepon.

Iskandar yang mengaku sedang berada di Nunukan untuk mengoordinasikan masalah banjir tersebut dengan Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Nunukan merilis jumlah sekolah yang terpaksa diliburkan sejak Senin (19/1) sebanyak sembilan buah.

Sekolah yang diliburkan tersebut yakni empat SD dan SMP serta SMA di Desa Atap. Sedangkan di Desa Tagul, Lubakan, dan Bungku,l masing-masing satu SD, sebut dia.

Dia mengungkapkan, belum memastikan waktu akan dilaksanakan PBM kembali karena kondisi banjir semakin parah meskipun sewaktu-waktu diperkirakan akan surut tergantung kondisi cuaca di negeri jiran Malaysia.

Mengenai fasilitas perkantoran sendiri seperti puskesmas, kantor camat dan kantor desa dan lain-lainnya, Iskandar mengatakan, masih tetap beraktivitas karena lokasinya berada di ketinggian sehingga belum terkena imbas dari banjir tersebut.

"Kalau pelayanan masyarakat di perkantoran pemerintah masih tetap berjalan karena memang lokasinya agak berada di ketinggian. Jadi walaupun banjir aktivitas perkantoran tetap jalan," kata dia. 

Pewarta: M Rusman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015