Menangkal radikalisme sangat penting karena Indonesia merupakan contoh yang sangat baik untuk penerapan Islam yang moderat dan demokratis serta `rahmatan lil alamin` (memberi rahmat bagi semesta,"
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa Dessouki mengharapkan organisasi masyarakat (ormas) Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), dapat meningkatkan perannya dalam menangkal radikalilasi dan terorisme di Indonesia.

"Menangkal radikalisme sangat penting karena Indonesia merupakan contoh yang sangat baik untuk penerapan Islam yang moderat dan demokratis serta rahmatan lil alamin (memberi rahmat bagi semesta," kata Dubes Dessouki di Kantor LKBN Antara di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, Dessouki mengatakan sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia harus dapat mempertahankan citra tersebut dengan melakukan deradikalisasi hingga ke akar rumput.

"Ormas keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama harus bisa menjangkau hingga ke desa-desa untuk memberikan pengertian tentang Islam yang sesungguhnya," kata dia.

Dubes Dessouki mengaku khawatir dengan jumlah WNI yang telah bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) dan berkembangnya doktrinasi kelompok tersebut di Indonesia.

Berdasarkan laporan yang diterima Komisi I DPR RI, saat ini terdapat 514 WNI yang telah bergabung dengan kelompok NIIS dan empat di antara mereka dinyatakan meninggal dunia.

"Mereka bukan Islam, dan kita harus berhenti merujuk mereka sebagai dengan sebutan IS (Negara Islam) atau ISIS (NIIS) karena mereka bukan Islam dan bukan negara," kata Dubes Dessouki.

Dessouki kemudian menyebutkan pemerintah Mesir juga telah memperkuat peran Universitas AL-Azhar dalam menangkal radikalisme dan terorisme di negara tersebut.

"Al-Azhar berperan untuk mengoreksi pemikiran yang salah tentang kelompok teroris itu (NIIS), dan para syeikh AL-Azhar bergerak dalam cara yang moderat," kata dia.

Pemerintah Mesir, Dubes Dessouki menambahkan, juga berencana untuk mengundang syeikh AL-Azhar ke Indonesia untuk berbicara mengenai Islam yang moderat dan cinta perdamaian kepada masyarakat di Tanah Air.

"Kelompok teroris di Irak dan Suriah merupakan musuh bersama, karena itu Indonesia dan Mesir harus bekerja sama untuk memberantas doktrinasi mereka," ujar dia.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015