Denpasar (ANTARA News) - Dukungan para kader dan pengurus DPD serta DPC PDIP terhadap Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri untuk memimpin lima tahun ke depan sudah dipastikan sehingga tinggal pengukuhan pada Kongres IV yang digelar di Sanur, Bali 8-12 April 2015.

"Berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Semarang sebelumnya telah disepakati tak ada lagi proses pemilihan Ketua Umum DPP PDIP dalam Kongres IV PDIP di Bali, tetapi mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum," kata Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster di Sanur, Senin.

Ia mengatakan partai berlambang banteng moncong putih semakin solid dalam menentukan pemimpin. PDIP sepertinya tidak ingin ambil resiko terjadinya perpecahan dalam internal partai.

Dengan rekam jejak politik dan prestasi dibuktikan oleh Megawati yang mampu membawa partai keluar dari masa-masa sulit, sosok putri sang proklamator tersebut dinilai paling tepat untuk menahkodai kembali PDIP untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, tanggal 10 April 2015 Megawati akan dikukuhkan kembali menjadi ketua Umum pada forum kongres.

Koster menegaskan bahwa figur Megawati sangat kuat dan mampu menjaga soliditas segenap kader partai di tengah konstelasi politik, baik nasional maupun daerah yang cukup kuat. Tekanan politik baik internal dan eksternal partai dibutuhkan pemimpin yang tangguh, dan Megawati telah membuktikannya.

"Figur Megawati sangat mampu menjaga soliditas partai. Kami tidak melarang kader partai lainnya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum, tetapi tunjukan dulu prestasi yang ditorehkan kepada partai. Loyalitas Ibu Megawati dalam membangun PDIP sudah dibuktikan," kata Koster yang juga anggota DPR-RI.

Koster mengatakan masa-masa sulit pernah dialami PDIP, tetapi berkat kepemimpinan Megawati dan loyalitas membangun partai, PDIP akhirnya mampu memenangkan Pilpres bersama partai koalisi saat mengusung Capres dan Cawapres Joko Widodo Jusuf Kalla.

Dalam Kongres PDIP, lanjut Koster, porsi pembahasan dalam forum kongres lebih didominasi membahas mengenai program-program yang bertujuan untuk pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sedangkan porsi untuk pembahasan internal partai dalam forum kongres nanti dikurangi.

"Dalam forum kongres, sebanyak 60 persen akan membahas mengenai kontribusi partai dalam membangun masayarakat dan bangsa. Sedangkan 40 persen baru membahas mengenai internal partai," ucap politikus asal Semiran, Kabupaten Buleleng.

Kongres PDIP kali ini berbeda dengan kongres partai sebelumnya. Yang berbeda, lanjut Koster adalah akan dirumuskan program-program pembangunan bangsa baik nasional maupun daerah yang kemudian akan menjadi rekomendasi untuk dijalankan usai kongres.

"Konsep pembangunan bagi masyarakat dan bangsa akan dibahas oleh kader partai dalam forum kongres. Kemudian menjadi rekomendasi untuk disuarakan kader partai, baik nasional dan daerah sebagai wujud kongkrit kontribusi partai kepada masyarakat dan bangsa," katanya. 

Pewarta: I Komang S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015