Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memaksimalkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG) nasional arus mudik dan balik selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah agar ketersediaan stoknya terjamin.

"Pertamina terus menjaga stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman selama puasa dan Lebaran. Hingga hari ini, ketahanan stok premium 17 hari, solar 23 hari, dan avtur 26 hari," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang saat menyampaikan kesiapan Pertamina jelang dan sesudah Idul Fitri 1436 H, di Jakarta, Jumat (10/7).

Ia mengatakan seiring dengan peningkatan konsumsi pertamax dan pertamax plus, Pertamina menjaga stok pertamax 31 hari, pertamax plus 43 hari, Pertamina Dex 39 hari, dan LPG 16 hari.

"Di setiap periode menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan LPG dengan baik. Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan LPG," tuturnya.

Dalam memaksimalkan pasokan BBM, badan usaha milik negara ini juga menyediakan produk bahan bakar khusus (BBK) dalam kemasan tabung untuk pertamax, pertamax plus dan Pertamina Dex di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seiring dengan tingginya animo masyarakat konsumen terhadap BBK Pertamina.

Dengan demikian, lanjutnya, para pemudik yang menggunakan kendaraan jalur darat dapat memperoleh pilihan lainnya ketika ingin mengisi bahan bakar apalagi saat jarak lokasi SPBU jauh.

Sementara untuk memberikan pelayanan bagi kalangan rumah tangga dalam menyiapkan kebutuhan lebaran, Pertamina memastikan ketersediaan LPG yang mudah terjangkau oleh masyarakat.

Selain menambah pasokan LPG PSO (LPG non subsidi) dan non PSO sebesar 5-15 persen, Pertamina juga melakukan penambahan waktu operasional depot, Satuan Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan agen agar masyarakat mudah mendapatkan LPG 3 kilogram dan 12 kilogram.

"Kami menyiapkan langkah-langkah yang maksimal untuk memasok BBM dan LPG, agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang," ujarnya.

Ia mengatakan sejak awal puasa hingga H-8 Idul Fitri 1436H, penyaluran premium berada di bawah estimasi sekitar 9 persen.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10 persen. Di sisi lain, konsumsi bahan bakar khusus justru lebih tinggi sekitar 4 persen dibandingkan dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi," katanya.

Kemudian, ia mengatakan realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga periode H-8 Idul Fitri 1436 H mencapai 11 persen di atas estimasi. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3 persen.

Pertamina sebelumnya telah memproyeksikan pemakaian premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran 2015 naik dengan besaran masing-masing premium naik 18 persen dari rata-rata harian normal 76.258 kiloliter menjadi 89.817 kiloliter. Sementara, solar bersubsidi pada periode yang sama tersebut diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 kiloliter menjadi 33.250 kiloliter.

Proyeksi kenaikan juga terjadi pada LPG, yakni naik 4 persen dari rata-rata harian normal 19.793 metrik ton menjadi 20.517 metrik ton.

"Tingkat realisasi penyaluran LPG sempat lebih tinggi sekitar 2,6 persen pada bulan Juni, akan tetapi kini volume penyaluran LPG relatif mendekati estimasi," ujarnya.

Ia mengatakan estimasi Pertamina terkait konsumsi premium adalah rata-rata 82 ribu kiloliter per hari dengan konsumsi tertinggi arus mudik (H-1) sebanyak 106,3 ribu kiloliter dan konsumsi tertinggi arus balik (H+3) sebanyak 100,9 ribu kiloliter.

Sementara itu, estimasi terhadap rata-rata konsumsi solar adalah 33,3 ribu kiloliter per hari.

Kemudian, Pertamina juga memberikan total estimasi penjualan LPG pada Juni sebanyak 532,8 ribu metrik ton dan Juli sebanyak 549,3 ribu metrik ton.

Pertamina juga memprediksikan konsumsi avtur tertinggi mencapai 14.533 kiloliter. Peningkatan konsumsi avtur disebabkan oleh peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan pesawat sebagai moda trasportasi.

"Pemerintah memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2015 dengan pesawat tahun ini sekitar 4,2 juta atau naik 2,8 persen dibandingkan dengan realisasi masa lebaran tahun lalu," ujarnya.

Ia juga mengatakan estimasi tersebut didasarkan pada informasi bahwa jumlah pesawat yang disiapkan untuk pemudik Lebaran 2015 sekitar 450 unit yang berkapasitas di atas 30 penumpang.

Terkait arus mudik dan arus balik, Pertamina juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya stagnasi penyaluran BBM melalui koordinasi dengan kepolisian daerah dan dinas perhubungan setempat untuk dapat memastikan BBM dan LPG bisa dipasok di SPBU maupun agen penjual LPG.

"Untuk itu saya memohon dukungan semua pihak dalam pendistribusian BBM dan LPG ini," tuturnya.

Selain itu, Pertamina juga telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas) untuk pemantauan tersedianya BBM dan LPG serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen di kantor pusat dan setiap kantor perwakilan di daerah.

Setelah itu, langkah-langkah lainnya yang disiapkan oleh Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan LPG meliputi monitoring stok BBM dan Avtur di Terminal BBM dan Depot Pengisian Pesawat Udara di seluruh Terminal BBM dengan sistem komputerisasi, yakni Sistem Informasi "Management Supply and Distribution".

Kemudian dilanjutkan dengan pengoperasian terminal BBM, SPBU, dan SPBBE sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur mudik utama, yaitu jalur Pantura, Tengah, dan Selatan Jawa, di Banyuwangi untuk penyeberangan menuju Bali, dan Merak menuju Sumatera.

Selain itu, switching tangki timbun di terminal BBM dan SPBU untuk antisipasi lonjakan permintaan premium dan pertamax yang diikuti dengan penambahan atau switching mobil tangki ke Premium.

Pertamina juga menyiapkan mobil tangki yang berisi BBM siaga di 23 titik SPBU di Jabar, Banten dan Jateng, serta 7 titik SPBU di Jatim dan skid tank yang bberisi LPG di titik SPBBE yang berada di jalur rawan kemacetan total, serta menyediakan 117 titik SPBU transit khusus sepeda motor.

Pewarta: Martha HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015