Usai musim mudik ke kampung halaman, selanjutnya berpotensi menyisakan persoalan urbanisasi ..."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai arus urbanisasi yang kerap terjadi bersamaan dengan arus balik seusai Lebaran apabila tidak dibekali keterampilan justru akan menjadi bibit lahirnya para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) baru di kota-kota besar.

"Usai musim mudik ke kampung halaman, selanjutnya berpotensi menyisakan persoalan urbanisasi ke kota-kota besar di Indonesia," catat Khofifah dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan, "Selama para pelaku urbanisasi membekali diri dengan kemampuan atau skill dan bisa survive tidak masalah. Namun, tentu saja akan menjadi masalah jika hanya bermodal nekat."

Para pelaku urbanisasi yang tidak berbekal keterampilan, dikemukakannya, berpotensi menjadi PMKS baru seperti gelandangan dan penderita gangguan jiwa atau psikotik.

Tingginya tingkat urbanisasi seusai masa Lebaran, dinilainya, bukan hal baru bagi Indonesia, sebab kota-kota besar masih menjadi impian para pencari kerja serta mereka yang ingin mengubah nasib.

"Sebaiknya pengalaman kurang baik ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi daerah-daerah yang memiliki mobilitas tinggi keluar masuk warga seusai perayaan Idul Fitri," katanya.

Oleh karena itu, Khofifah mengajak kepada seluruh elemen pemerintah daerah dengan mobilitas tinggi seusai Idul Fitri, baik itu yang keluar maupun masuk, agar sama-sama memperhatikan hal tersebut.

Pasalnya, ia menambahkan, urusan mewujudkan kesejahteraan sosial merupakan tugas bersama yang diemban bukan hanya oleh pemerintah daerah asal pelaku urbanisasi dan pemerintah kota tujuan urbanisasi, namun seluruh pihak terkait di dalamnya.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015