... saya berharap tokoh dan umat Islam tetap tenang. Mari percayakan pada penegak hukum agar mengusutnya hingga tuntas...
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, menilai penyerangan terhadap para jamaah salat Idul Fitri dan pembakaran rumah ibadah di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua menciderai demokrasi dan kebebasan beragama yang dijamin konstitusi.

Jika tidak segera diatasi oleh aparat penegak hukum, tindakan tersebut dikhawatirkan akan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.

"Kami sangat prihatin, di tengah momentum bahagia dan saling memaafkan, ada sekelompok orang yang menciderai suasana kerukunan antar umat beragama yang telah terbangun baik di Papua," kata Jawaini, di Jakarta, Sabtu.

Maka untuk mencegah ekses negatif yang lebih luas, Juwaini meminta aparat keamanan harus menegakkan hukum secara serius, cari aktor intelektualnya, dan tindak tegas pelakunya. 

Selain itu, pihak yang berwenang, di sisi lain, harus beri perlindungan bagi pemeluk agama, khususnya umat Islam, untuk beribadah berikut fasilitas rumah ibadahnya di Papua .

"Sebaliknya, saya berharap tokoh dan umat Islam tetap tenang. Mari percayakan pada penegak hukum agar mengusutnya hingga tuntas," himbaunya.

Menurut Ketua DPP PKS ini, kunci penyelesaian dan mitigasi insiden Tolikara ada pada penegakan hukum yang tegas oleh aparat dan negara. 

"Dengan demikian umat Islam sebagai korban memiliki kepastian hukum dan tidak tersulut tindakan provokatif dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang merusak suasana damai di bumi Papua," sebut dia.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015