Budayawan sekaligus seniman senior Rahman Agre
Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menyampaikan rasa duka mendalam dan turut berbelasungkawa atas berpulangnya ke rahmatullah tokoh pers nasional, penasehat PWI Pusat, budayawan sekaligus seniman senior Rahman Arge di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Inna lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, selamat jalan om Arge, kami ucapkan selamat jalan, engkau menancapkan kejayaan kesenimanan Bugis-Makassar pada puncak-puncak kebudayaan nasional," kata JK seperti di sampaikan Juru Bicara Wapres Husain Abdullah melalui pesan pendek di terima Senin.

Ketua Dewan Masjid ini mengatakan sangat kehilangan sosok seniman dan budayawan asal Sulsel yang dianggap telah memberikan sumbangsi pikiran yang sangat luar biasa bagi kebudayaan tidak hanya di Makassar, tetapi skala nasional.

"Karyamu akan dikenang zaman sedangkan namamu iTolo menjadi legenda, semangatmu akan terawat oleh generasi penggantimu. Semoga khusnul khotimah, Al Fatihah," tulis JK dalam pesannya.

Husain Abdullah dalam pesan pendeknya kepada wartawan telah menyampaikan berita duka tersebut kepada JK usai menyampaikan pidato Peringatan Ulang Tahun ASEAN ke 48 di Sekjen ASEAN di Jakarta.

Ia mengatakan sebagai apresiasi Ketua PMI Pusat ini pun mengutus khusus Staf Ahli Presiden Bidang Umum Alwi Hamu guna mengikuti prosesi pemakaman Rahman Arge di Baroangin Makassar.

Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang saat ini sedang berada di Jakarta guna mengikuti pelatihan Lemhanas juga merasa kehilangan inspirator budaya saat menerima kabar duka tersebut dari Makassar.

Saat di hubungi beberapa saat lalu via pesan elektronik menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian sosok aktor senior Rahman Arge.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Almarhum adalah inspirator sekaligus orang yang mengajari kita semua dengan kebudayaan. Hidup kita akan lebih bernilai dan beliau-lah salah satu orang yg berjasa membuat makassar punya nilai yang tinggi dalam peradaban modern di Indonesia," tulis Ramdhan dalam pesannya.

"Dengan berpulang kerahmatullah nya almarhum adalah kehilangan sesuatu yg sangat bernilai bagi Makassar " tambah pria akrab disapa Danny Pomanto itu.

Kendati dirinya berada di Jakarta, namun rasa belasungkawa tetap disampaikan dan meminta maaf kepada keluarga almarhum karena tidak dapat mengantar jenazah ke pemakaman disebabkan tengah mengikuti kegiatan Lemhanas selama 3 bulan.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo saat melayat di rumah duka menyatakan rasa belasungkawa yang sangat mendalam atas kepergian wartawan senior Sulsel itu yang dianggapnya sebagai guru.

"Innalilah wainna Ilaihi Rajiun. Ini merupakan duka mendalam bagi saya dan warga Sulsel pada umumnya. Sosok beliau adalah tauladan dan budayawan yang memberikan banyak wejangan baik secara pribadi ke saya maupun masyarakat di Sulsel," kata Syahrul.

Almarhum menurut dia adalah tokoh yang telah banyak berkontribusi pada gengsi dan derajat orang Bugis-Makassar. Sehingga patut di hargai apa yang telah dilakukan selama hidup almarhum bagi semua khusunya di bidang budaya dan karya sastra.

"Saya melihat beliau adalah sosok sempurna dan memiliki bakat multi talenta yang bisa menjadi guru bagi dirinya dan orang lain. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alamin," tutur Syahrul sembari berdoa.

Berdasarkan pantauan sejumlah kelauarga kerabat, seniman, sahabat, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga politisi secara bergelombang mendatangi rumah duka untuk melayat almarhum.

(M050S036)

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015