Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mungkin saja mengalami perubahan pandangan politik pasca-Musyawarah Nasional keempat partai ini yang merombak struktur pengurusnya.

"Secara politik mungkin ada perbedaan pandangan politik dalam tubuh PKS. Bukan tidak mungkin ada intervensi luar untuk mengubah sikap PKS dengan tidak menempatkan lagi Anis Matta dan loyalisnya dalam kepengurusan strategis," jelas Ubedillah kepada wartawan, Kamis.

Ubedillah memandang pola perubahan pandangan politik yang sedang dijalani pimpinan baru PKS mirip dengan yang terjadi pada Partai Amanat Nasional (PAN), hanya saja dikemas lebih halus.

Jika perubahan pandangan politik PKS benar terjadi, kata Ubedillah, hal itu bisa memicu konflik internal.

Melalui Munas keempat PKS, Presiden PKS Sohibul Iman merombak jajaran pengurus PKS.

Partai itu juga meninggalkan slogan "cinta, kerja dan harmoni" yang digaungkan presiden sebelumnya Anis Matta menjadi slogan "bersih, peduli, dan profesional".

Di bawah kepemimpinan Sohibul Iman, bergulir isu pembersihan terhadap loyalis Anis Matta, salah satunya Fahri Hamzah yang ditempatkan sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat DPP PKS.

Namun Sohibul menepis ada faksi-faksi dalam partainya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015