Bangkok (ANTARA News) - PM Thailand Surayud Chulanont, Senin, memecat kepala kepolisian nasionalnya di tengah-tengah frustasi atas lambatnya penyelidikan serangan-serangan bom di Bangkok. Kepala kepolisian Kovit Wattana dipindahkan pada satu peran yang tidak aktif di kantor perdana menteri, dalam satu perintah yang ditandatangani oleh Surayud. Screepisut Temeeyavej, penasehat Kantor Polisi Nasional, akan bertindak sebagai kepala kepolisian nasional sampai pengganti Kovit ditunjuk. Jurubicara pemerintah Yongyuth Mayalarp mengatakan Surayud dan pemimpin junta Thailand , Jenderal Sonthi Boonyaratglin membuat keputusan untuk memecat Kowit. "Mereka telah mengevaluasi kinerja Kovit dari waktu ke waktu dan keputusan ini didsarkan pada pelaksaaan tugasnya dan cocok atau tidak peran itu," kata Yongyuth. Kovit adalah anggota dari Dewan Keamanan Nasional (CNS), junta menyebut namanya mereka sendiri, tapi Yongyuth mengatakan para jenderal akan memutuskan hari Selasa apakah ia harus tetap pada jabatan itu. Pertemuan CNS dijadwalkan biasanya dilakukan Selasa. Mereka mungkin akan membicarakan tentang posisinya di CNS," kata Yongyuth. Beberapa jam sebelum pengumuman itu, Kovit mengemukakan kepada televisi Thai bahwa pekerjaan polisi adalah satu pekerjaan yang dicaci maki." "Kerja polisi adalah satu pekerjaan yang dicacimaki . Saya capek, kami telah bekerja keras dan memerlukan waktu lama agar orang dapat melihat kami bekerja baik," katanya kepada iTV. Pasti Kovit menderita setelah 19 tersangka yang ditahan untuk diperiksa sehubungan dengan ledakan-ledakan bom di Bangkok dibebaskan pada 27 Januari karena tidak cukup bukti keterlibatan mereka. Dua malam sebelumnya , para penyerang tidak dikenal menggunakan sebuah peluncur granat menyerang kantor=kantor suratkabar dan sebuah hotel, kendatipun satu operasi keamanan di Bangkok. Dua granat menyebabkan kerusakan ringan dan tidak ada yang cedera, tapi insiden itu menambah keraguan atas kemampuan pasukan keamanan. Tidak lama setelah Kovit dipecat, Screepisut akan melakukan pertemuan Selasa untuk membahas kasus-kasua yang belum terselesaikan, tapi tidak menyebut secara khusus tentang ledakan-ledakan itu. Surayud dan para anggota junta militer Thailand berulang kali memperingatkan bahwa Kovit memikul tanggungjawab atas penyelidikan polisi terhadap ledakan-ledakan bom Tahun Baru yang menewaskan tiga orang dan mencederai 42 lainnya. Surayud dan para pejabat lainnya menyalahkan serangan-serangan itu pada faksi-faksi dalam militer dan polisi yang setia pada PM terguling Thaksin Shinawatra, yang dia sendiri adalah mantan polisi. Tapi pada hari Jumat para penyelidik dari Departemen Penyelidian Khusus Kementerian Kehakiman mengatakan mereka mengidentifikasi tiga tersangka melalui kamera-kamera keamanan, mungkin punya hubungan dengan satu kelompok perlawanan Islam yang beroperasi di Thailand selatan, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007