Beirut (ANTARA News) - Sebuah kelompok pemberontak besar Suriah menggunakan lusinan tawanan perang dalam sangkar besi sebagai tameng manusia di basis terbesar oposisi di dekat Damaskus.

Jaish al-Islam, dianggap sebagai kelompok pemberontak paling kuat di dekat ibu kota Suriah, telah menempatkan tawanan mereka para serdadu dan warga sipil Syiah Alawiyah dalam sangkar-sangkar besi, kata Observatorium HAM Suriah kepada AFP.

Kelompok pemberontak ini kemudian menempatkan sangkar besi-sangkar besi ini di lapangan-lapangan di wilayah Ghouta Timur guna mencegah bombardemen rezim Suriah, kata Kepala Observatorium HAM Suriah Rami Abdel Rahman.

"Jaish al-Islam menggunakan tawanan mereka dan orang-orang culikan mereka --termasuk seluruh keluarga-- sebagai tameng manusia," kata dia.

Pasukan pemerintah secara reguler membombardir Ghouta Timur yang bisanya menjadi tempat pelucuran roket ke ibu kota Suriah.

Jumat lalu paling sedikit 70 orang tewas dan 550 orang terkula setelah rezim Suriah membombardir Douma, sebuah kota besar di Ghouta Timur, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015