Washington (ANTARA News) - Serangan udara yang diduga dilakukan Rusia menimpa paling sedikit lima fasilitas medis dan dua sekolah di Suriah utara sehingga menewaskan 50 orang. PBB langsung mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

AS juga mengutuk serangan terhadap warga sipil itu yang juga menghajar dua rumah sakit di Aleppo, yakni sebuah fasilitas milik dokter tanpa batas Medecins Sans Frontieres dan Rumah Sakit Ibu dan Anak di kota Aziz.

Baik AS maupun PBB tidak mengidentifikasi siapa yang melakukan serangan itu, namun Rusia diketahui melancarkan kampanye udara keluar masuk Aleppo untuk mendukung ofensif darat pasukan pemerintah Suriah.

Juru bicara departemen luar negeri AS John Kirby menyatakan insiden itu menunjukkan keengganan Rusia untuk menghentikan kebrutalan rezim Assad.

"Rezim Assad dan para pendukungnya akan terus melancarkan serangan semacam ini, tanpa sebab dan tanpa mematuhi kewajiban internasional untuk melindungi nyawa tak berdosa, terbang di tengah seruan ISSG, termasuk (perjanjian konflik Suriah) di Muenchen, agar menghindari serangan ke warga sipil," kata dia seperti dikutip AFP.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016