Sejak diberlakukannya sistem tarif progresif untuk PKB, kami melihat adanya peningkatan bagi pemasukan daerah secara efektif
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta menyatakan pemberlakuan sistem tarif progresif pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada tahun ini efektif meningkatkan pemasukan daerah.

"Sejak diberlakukannya sistem tarif progresif untuk PKB, kami melihat adanya peningkatan bagi pemasukan daerah secara efektif," kata Wakil Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Edi Sumantri di Jakarta, Senin.

Menurut dia, terhitung perolehan jenis pajak PKB hingga Jumat (4/3) telah mencapai Rp1,134 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar Rp830 miliar.

"Peningkatan itu terjadi karena kami melakukan pengetatan terhadap Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sehingga, melalui KK dan KTP, kami bisa mengetahui jumlah kendaraan yang dimiliki oleh setiap KK dan menerapkan tarif progresif untuk PKB," ujar Edi.

Oleh sebab itu, dia menuturkan, Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta pun menargetkan perolehan PKB pada tahun ini dapat mencapai Rp7 triliun.

Selain PKB, sambung dia, hingga saat ini, peningkatan juga terjadi pada beberapa jenis pajak lain, di antaranya pajak hiburan dari tahun lalu Rp86 miliar menjadi Rp125 miliar pada tahun ini, pajak restoran dari Rp329 miliar menjadi Rp429 miliar dan pajak hotel dari Rp212 miliar menjadi Rp236 miliar.

"Peningkatan terhadap ketiga jenis pajak tersebut bukan hanya disebabkan adanya pengetatan data dan sosialisasi, tetapi juga karena mulai diberlakukannya sistem online pajak daerah," tutur Edi.

Dia mengatakan, dengan diberlakukannya sistem online pajak daerah, maka pendapatan setiap wajib pajak dapat dipantau secara real time dan besaran pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan pendapatannya.

Sementara itu, dia mengungkapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta pada tahun ini telah ditetapkan sebesar Rp32,10 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya, yakni Rp34 triliun dan realisasinya Rp27 triliun.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016