Semarang (ANTARA News) - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan penghargaan konservasi bernama Upakaratama Reh Adiwangsa dari Universitas Negeri Semarang.

Penghargaan konservasi itu diberikan langsung oleh Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Fathur Rokhman, pada puncak peringatan Dies Natalies Ke-51 universitas itu, yang berlangsung di Semarang, Rabu.

Penghargaan itu diberikan karena selama satu dasawarsa mengabdi, SBY dinilai berperan besar menegakkan demokrasi di Indonesia sehingga menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

Bersama kepala negara lainnya, suami Ani Yudhoyono itu turut mendirikan Peace and Security Centre yang menjadi pusat pelatihan pasukan perdamaian dan merumuskan konsep Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain SBY, empat tokoh lainnya juga mendapatkan penghargaan konservasi, yakni mantan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh yang mendapatkan penghargaan Upakara Bagyaning Sasama.

Menristek Dikti, Muhammad Nasir, juga mendapatkan penghargaan Upakarti Udyakarya Guna, Prof Riri Fitri Sari (Upakara Dayaning Bawana), dan Dr (HC) Rita Subowo dianugerahi Upakara Bhirawa Sentosa.

Pada puncak peringatan Dies Natalies Ke-51 Universitas Negeri Semarang itu, SBY yjuga memberikan orasi ilmiah yang mengangkat tema "Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju Abad 21".

Sebelum menyampaikan orasi ilmiah, Ketua Umum Partai Demokrat itu sempat memuji Kelompok Paduan Suara Universitas Negeri Semarang, yang menyanyikan lagu ciptaannya bertema lingkungan berjudul Untuk Bumi Kita.

Ia menceritakan latar belakang terciptanya lagu tersebut, yakni saat dirinya tengah berada di Oslo, Norwegia, untuk menghadiri konferensi internasional dengan topik iklim dan hutan.

"Inspirasi datang sebelum ke Tanah Air. Saya buat di sana," kata Yudhoyono, tentang lagu yang dia buat pada 2010 itu. 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016