Ingat, nanti bus AKDP kalau Lebaran jangan dijadikan bus AKAP karena standar kelaikan, SPM (standar pelayanan minimum) dan persyaratan kelaikannya beda
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, melarang bus antarkota dalam provinsi (AKDP) digunakan untuk mudik Lebaran.

Kepala BPTJ Elly Sinaga saat meninjau pemeriksaan kelaikan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Senin mengatakan bus AKDP memiliki standar yang berbeda dengan bus AKAP.

"Ingat, nanti bus AKDP kalau Lebaran jangan dijadikan bus AKAP karena standar kelaikan, SPM (standar pelayanan minimum) dan persyaratan kelaikannya beda," tukasnya.

Elly menegaskan akan sangat berbahaya apabila bus AKDP dibawa untuk perjalanan jarak jauh karena memang diperuntukan jarak dekat.

"AKDP penumpang berdiri masih boleh, kalau bus AKAP tidak boleh ada penumpang yang tidak duduk," ujarnya.

Dalam pengecekan tersebut, dia mengaku kecewa karena hanya 20 persen bus yang dinyatakan laik.

Untuk itu dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang mencakup unsur kesiapan pengemudi, kendaraan, fasilitas pelayanan terminal kepada penumpang dan awak kendaraan sesuai dengan Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2015.

Salah satu bus yang diperiksa salah satu bus Sahabat jurusan Cirebon terpaksa harus menurunkan kembali para penumpang dan barang bawaannya karena bus tersebut tidak laik jalan.

Selain itu, juga membawa sepeda motor di ruang penumpang dan sangat membahayakan.

"Bus tersebut harus tidak berangkat karena sangat membahayakan penumpang. Tidak ada alat-alat keselamatan, kaca pecah, dan yang fatal yaitu bannya tidak sehat. Ada mur yang patah," tegas Elly sesaat setelah meminta bus AKAP yang membawa motor tersebut.

Selain pengecekan langsung penerapan kesepakatan di terminal, BPTJ mulai Senin 6 Juni hingga 24 Juni ini juga melakukan aksi ramp check di 10 terminal guna memastikan keselamatan angkutan Lebaran 2016.

Elly mengatakan ramp check direncanakan akan berlangsung di sepuluh terminal utama angkutan Lebaran yaitu Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, Terminal Bekasi, Terminal Baranangsiang, Terminal Depok, Terminal Rawamangun, Terminal Poris Plawad, Terminal Pulo Gebang, dan Terminal Pondok Cabe.

Aksi ramp check tersebut juga akan ke area pool-pool bus pariwisata yang armadanya akan dipergunakan untuk angkutan Lebaran.

"Saya mau ramp check ini dilakukan serius, tidak sampling. Bus yang akan diperiksa oleh BPTJ adalah bus AKAP saja," imbuhnya.

Elly mengatakan ramp check ini dilaksanakan dalam rangka persiapan penyelanggaraan angkutan Lebaran Terpadu tahun 2016 (1437 H) yang bertujuan untuk memastikan keselamatan angkutan umum jalan saat Lebaran di Wilayah Jabodetabek.

"Selain itu, kegiatan ini juga tentu sebagai wujud peningkatan pelayanan terminal kepada para calon penumpang di masa angkutan Lebaran tahun ini," katanya.

Saat ramp check, hal-hal yang diperiksa yaitu sistem penerangan kendaraan, kondisi ban, roda alat kemudi, komponen pendukung, perlengkapan kendaraan bermotor, tanggap darurat dan bagian badan kendaraan.

Artinya, kondisi kendaraan secara keseluruhan sampai pada seperti pengukur kecepatan dan spion, wiper (penyapu air hujan di jendela) klakson, sabuk pengaman, ban cadangan, bagian tanggap darurat semua akan dicek.

"Untuk angkutan umum ini harus zero accident, karenanya kita akan cek kesehatan armada angkutan dengan baik," tegasnya.

Kondisi Terminal Kalideres sendiri menurut Elly kurang tertata rapih dan masih tak sesuai dengan PM 40 Tahun 2015.

Contohnya, jalur lewat bus masih terganggu dengan adanya mobil pribadi yang parkir sembarangan.

"Jalan untuk penumpang lewat pun masih bercampur dengan kendaraan yang keluar masuk," tambahnya.

Hasil ramp check hingga pukul 14.00 WIB di Pulo Gadung: dari 55 bus yang diperiksa hanya tiga bus yang laik jalan.

Di Kampung Rambutan hingga pukul 13.00 WIB, dari 22 armada bus yang dicek, dua laik uji, 20 armada lainnya butuh perbaikan.

Di Terminal Kalideres hingga pukul 14.00 WIB, dari 30 bus yang diperiksa, hanya tiga yang laik.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016