Dalam waktu dekat Muhammadiyah berencana membangun rumah sakit di Semarang, pembelian rumah sakit, dan pembangunan perguruan tinggi di Jakarta,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Bank Muamalat Indonesia dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjalin kerja sama dalam pemanfaatan "line facility" pembiayaan bank hingga limit Rp1 triliun secara bertahap.

"Dalam waktu dekat Muhammadiyah berencana membangun rumah sakit di Semarang, pembelian rumah sakit, dan pembangunan perguruan tinggi di Jakarta," kata Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman di Yogyakarta, Jumat.

Pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Endy mengatakan lingkup kerja sama lain yang diluncurkan antara lain pemanfaatan produk simpanan bank berupa giro, tabungan, deposito, tabungan "co-branding", dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

"Bentuk kerja sama itu juga menyertai penggunaan layanan virtual account, cash management system, serta produk dan layanan perbankan yang bermanfaat bagi Muhammadiyah," katanya.

Ia mengatakan melalui kerja sama tersebut beragam fasilitas di bidang pembiayaan dan perbankan Bank Muamalat dapat dimaksimalkan di masa-masa mendatang. Fokus utama kerja sama itu dalam bidang pembiayaan, perbankan, pendidikan, dan kesehatan.

"Muhammadiyah adalah salah satu organisasi besar Islam di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap kesepakatan tersebut dapat meningkatkan sinergi di antara kedua pihak secara berkesinambungan," katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan kerja sama itu diharapkan dapat membawa manfaat dan maslahat bagi umat dalam rangka membangun peradaban yang maju.

"Kami menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk perbankan syariah untuk membangun umat agar berdaya secara ekonomi. Melalui kerja sama itu kami membangun kekuatan ekonomi umat," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016