Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memperluas kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, dari dua kecamatan menjadi delapan kecamatan dengan tujuan supaya taman wisata alam nasional ini dapat diakui sebagai Global Geopark oleh UNESCO pada 2017.

"Jika tidak ada perluasan wilayah dirasa sulit Geopark Nasional Ciletuh bisa diakui sebagai Global Geopark. Sehingga dari Ujung Genteng sampai Ciptagelar, nantinya jadi UNESCO Global Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Minggu.

Menurut dia untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Geopark Ciletuh maka pihaknya membentuk badan pengelola Geopark Ciletuh dan badan pengelola tersebut diisi dari berbagai unsur. Mulai dari Pemerintah Provinsi, Pemkab Sukabumi, tokoh masyarakat, dan para ahli.

"Untuk pergub dan kepgubnya sudah ada tentang badan pengelola Ciletuh," kata dia.

Ia mengatakan badan pengelola ini nantinya akan bertugas untuk menjaga dan menggali setiap potensi yang dimiliki Geopark Nasional Ciletuh. Kemudian menggelar kegiatan secara berkala sekaligus mempromosikan Geopark Nasional ini.

"Kalau tidak ada badan badan pengelola Geopark Ciletuh bisa habis ini. Begitu 'week end' akan banyak pengunjung dan sampah dimana-mana," ujarnya.

Ia menuturkan pemberdayaan masyarakat juga begitu penting agar Ciletuh bisa terjaga kelestariannya. Masyarakat sekitar harus diikut sertakan dalam menjaga keindahan dan kelestarian Ciletuh.

"Yang harus dilakukan ialah bagaimana mendidik masyarakatnya untuk siap dalam mengelola wisata bertaraf internasional, itu penting. Jangan sampai masyarakat jadi premanisme," katanya.

Wagub menuturkan pembenahan infrastruktur dan kehadiran Bandara Citarata juga menjadi hal mendasar yang dibutuhkan kawasan wisata alam ini karena dapat menunjang pengembangan Geopark Nasional Ciletuh ini.

"Untuk kembangkan potensi di sana ya harus ada pemberdayaan masyarakat. Termasuk pembenahan infrastruktur. Makanya Bandara Citarata jadi kebutuhan mendasar geopark ini bersekala internasional," katanya.

Geopark atau kawasan wisata taman alam batuan tua Ciletuh di Kabupaten Sukabumi telah diakui sebagai Geopark Nasional pada 2015 lalu dan inilai layak menjadi Geopark Nasional karena memiliki keaneka ragaman geologi, keragaman biologi serta memiliki keragaman budaya.

Geopark Nasional Ciletuh memiliki luas sekitar 35 ribu hektare. Kawasan itu meliputi sembilan desa di Kecamatan Ciemas (Desa Tamanjaya, Ciwaru, Girimukti, Mekarsakti, Ciemas, Mandrajaya, Cibenda, Sidamulyo, serta Mekarjaya) dan enam desa di Kecamatan Ciracap (Desa Gunungbatu, Cikangkung, Mekarsari, Ujungggenteng, Pangumbahan, dan Purwasedar). Semuanya ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016